Mohon tunggu...
Henry hilmawan wibowo
Henry hilmawan wibowo Mohon Tunggu... Lainnya - ig; henryan52

generasi muda generasi penerus bangsa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Permasalahan Pendidikan yang Sering Ditemukan pada Daerah Tertinggal, Terbelakang,Terluar.

24 Juli 2021   10:20 Diperbarui: 16 Maret 2023   19:58 5586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            saya Henry Hilmawan Wibowo mengangkat isu ini dikarenakan menjadi pondasi penting untuk membangun sumber daya manusia bukan hanya daerah perkotaan tapi kita juga harus melihat potensi sumber daya manusia pada daerah terpencil atau terpelosok. Hal ini harus menjadi perhatian penting dikarenakan peran pemuda untuk memajukan Indonesia di masa yang akan datang. Point ini termasuk penting tapi sering disepelekan. Seperti yang sering kita ketahui terkait permasalahan ini baik dari koran,televisi,gawai dan sumber informasi lainnya. Masalah Pendidikan kita masih bisa terbilang harus diperbaiki. Bahkan dari beberapa riset saya mengambil kesimpulan bahwa rata-rata IQ orang Indonesia kisaran 80-90.

            kita sebagai generasi muda yang akan memegang tongkat estafet ke masa yang akan datang maka kita harus bisa memperbaiki kondisi sumber daya manusia kita agar bisa bersaing dengan tenaga kerja asing. Hal ini terkadang luput dari perhatian kita dikarenakan jarang adanya publikasi oleh stasiun televisi pada daerah perbatasan. bahkan banyak sekali fasilitas-fasilitas, tenaga pengajar, dan minat bersekolah pada anak-anak didaerah tertinggal masih menjadi permasalahan penting yang harus segera diperbaiki. Padahal Sesuai dengan amanat Undang-undang Dasar 45 pasal 31: (1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. (2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Makna dari Pasal 31 UUD 1945 tersebut adalah setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan tanpa kecuali. Pada kenyataannya, dengan kondisi negara Indonesia yang sangat luas dan terdiri dari ribuan pulau, mulai Sabang sampai Merauke, kita dihadapkan dengan berbagai permasalahan pelayanan pendidikan bagi masyarakat. Padahal pendidikan merupakan faktor utama dalam menentukan kemajuan sebuah bangsa. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi, maka akan semakin baik sumber daya manusia yang ada, dan pada akhirnya akan semakin tinggi pula daya kreatifitas pemuda Indonesia dalam mengisi pembangunan sebuah bangsa. Namun di Indonesia, untuk mewujudkan pendidikan yang baik dan berkualitas sesuai dengan standar nasional saja masih sangat sulit.

            Setelah kita mengkaji lebih dalam lagi ada beberapa permasalahan yang timbul. Berbagai permasalahan seringkali menghambat peningkatkan mutu pendidikan nasional, khususnya di daerah tertinggal atau terpencil, yang pada akhirnya mewarnai perjalanan pendidikan di Indoensia. Di suatu daerah terpencil masih banyak dijumpai kondisi di mana anak-anak belum terlayani pendidikannya. Angka putus sekolah yang masih tinggi. Juga masalah kekurangan guru, walaupun pada sebagain daerah, khususnya daerah perkotaan persediaan guru berlebih. Sarana dan prasarana yang belum memadai. Bahkan ada juga beberapa daerah yang tenaga pengajar SD itu sama dengan tenaga pengajar SMP bahkan SMA. Itulah sederat fakta-fakta yang menghiasai wajah pendidikan kita di daerah terpencil.

            Tapi sudah ada beberapa strategi yang dilakukan pemerintah contohnya perlahan-lahan pemerintah memberi fasilitas dan memperbaiki beberapa sekolah yang rusak sehingga layak untuk digunakan. Dan ada program pemerintah terkait dengan guru-guru honorer untuk mengajar didaerah-daerah pelosok atau yang pendidikannya terbilang tertinggal. Hal ini merupakan hal positif dalam memperbaiki sistem Pendidikan di negara kita.

            Bahkan hal yang penting ini masih saja mengundang pro dan kontra dari beberapa kalangan politik bahkan masyarakat. Beberapa orang dari pro mengatakan bahwa Pendidikan itu penting dan wajib bagi setiap orang agar menjaga kualitas sumber daya manusianya. Bahkan ada beberapa Lembaga diluar pemerintah yang ikut membantu secarab fasilitas maupun tenaga pendidik.

Tapi setiap  kebijakan pasti ada yang Namanya kontra atau berlawanan dengan kebijakan yang dibuat. Dan beberapa kalangan politik yang kontra mengatakan bahwa dana yang dikeluarkan cukup besar sedangkan banyak hal utama yang harus dituntaskan terlebih dahulu. Ada juga yang mengatakan bahwa Pendidikan bukan yang utama melainkan kualitas skill dari seseorang yang harus diasah karena Ketika di pekerjaan tidak semua pekerjaan menggunakan pelajaran seperti matematika,kimia,fisika bahkan biologi.

Adapun beberapa rujukan teoritis dan beberapa studi literatur yang saya gunakan membahas terkait Pendidikan di Indonesia ini. Membahas bahwa Sumber daya manusia yang berkualitas termasuk dalam faktor krusial di era global saat ini. Hal ini lebih penting dibandingkan dengan sumber daya alam yang melimpah. Kebijakan peningkatan kualitas pendidikan diarahkan untuk mencapai kualitas pendidikan yang dijadikan dasar untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja satuan dan program pendidikan, mulai dari PAUD, pendidikan dasar, pendidikan tingkat menengah, pendidikan informal hingga pendidikan tingkat tinggi. Pendidikan adalah hal terpenting bagi setiap negara untuk maju.

Negara besar akan menempatkan pendidikan sebagai prioritas pertamanya, karena dengan pendidikan, kemiskinan rakyat di bangsa akan berubah menjadi kesejahteraan. Namun, dalam perkembangannya, pendidikan di Indonesia harus menghadapi beberapa masalah di setiap fasenya. Masalah-masalah itu hanya dapat diselesaikan dengan partisipasi dari semua kontributor dalam sistem pendidikan, seperti orang tua, guru, kepala sekolah, masyarakat, dan juga siswa itu sendiri. Dalam fase input, orang tua memiliki kontribusi besar untuk memperkenalkan nilai-nilai baik kepada anak-anak mereka. Orang tua memiliki tanggung jawab besar untuk mendidik anak-anak mereka dengan nilai-nilai kepemimpinan, sehingga mereka memiliki persiapan yang cukup untuk menjadi pemimpin kelahiran awal ketika mereka masuk ke institusi formal, yaitu sekolah. Dalam fase proses, orang tua dengan kepala sekolah dan guru, bersama-sama memperkuat siswa untuk hidup bersama dengan nilai-nilai kepemimpinan yang baik melalui budaya organisasi di sekolah.

Setalah saya membaca beberapa rujukan teoritis maupun studi literatur saya menyimpulkan bahwa selain harus adanya peran pemerintah peran orang sekitar juga penting terhadap Pendidikan generasi muda atau generasi emas. Jadi kita harus bisa saling bahu membahu untuk menuntaskan permasalahan Pendidikan ini hal ini harus dilakukan dikarenakan Pendidikan merupakan pondasi awal seseorang untuk membuka pola pikir atau pandangan terkait mana yang baik dan mana yang salah. Selain itu juga bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusianya sehingga meskipun ada tenaga kerja global kita tidak kalah saing dalam sector apapun baik dari pekerja khusus maupun para buruh. Sehingga kita harus meningkatkan kualitas pendidika karena menjadi modal utama dalam menuntaskan beberapa kasus permasalahan sosial salah satunya adalah kemiskinan.

Setelah saya membahas ini saya akan menarik kesimpulan dan juga akan memberikan saran yang terbaik agar bisa membantu menyeselsaikan sebuah permasalahan penting bagi negara Indonesia.

 pertama adalah menetapkan kebijakan yang bersifat efektif dan berkelanjutan. Kebijakan yang terus berubah-ubah hanya akan membuat kebingungan bagi para siswa dan guru, yang nantinya akan berakibat pada kualitas pembelajaran siswa itu sendiri. Pemerintah harus menetapkan sebuah kebijakan sistem pendidikan yang mendukung dan merangsang daya pikir serta kreativitas siswa. Selain itu, pendidikan karakter juga tak kalah penting untuk mendukung terciptanya SDM yang berkualitas dan berdaya saing.

Kedua adalah Memberikan dana untuk meningkatkan fasilitas pendukung Pendidikan. Sering kali dana untuk pendidikan ini dikesampingkan, dipandang sebelah mata dan bahkan sering kali dikorupsi. Padahal dana untuk bidang pendidikan ini akan sangat membantu pembangunan fasilitas yang memadai bagi para siswa. Dengan adanya fasilitas yang menunjang dan memadai maka juga akan meningkatkan kualitas pembelajaran para siswa dan secara tidak langsung juga akan memperbaiki  dan meningkatkan kualitas SDM kita.

Ketiga adalah Meningkatkan kualitas tenaga pendidik. para tenaga pendidik yang ada di Indonesia masih sedikit yang memiliki kualifikasi yang layak. Kualitas dari tenaga pendidik ini perlu diperhatikan, hal ini karena tenaga kependidikan sangat berperan penting dalam pembentukan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Selain itu, para tenaga kependidikan harus mampu memberdaya gunakan sumber pembelajaran yang lebih beraneka ragam dan menarik bagi para siswa. Di samping itu PKG (Pusat Kegiatan Guru), MGBS (Musyawarah Mata Pelajaran) perlu lebih diperhatikan dan dikembangkan agar pengembangan diperhatikan dan dikembangkan agar pengembangan dari para guru dapat ditingkatkan.

Keempat adalah Penanaman pendidikan karakter kepada siswa.Pendidikan berupa pengetahuan memang sanggatlah penting terutama di era sekarang ini. Namun, perlu diingat, pendidikan karakter juga tak kalah penting dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah ilmu tanpa di dampingi dengan akhlak yang baik, maka sama dengan sia-sia.Sekarang ini, akhlak dari para generasi sekarang seolah mengalami kemunduran , contohnya saja  banyak kasus murid terhadap gurunya yang sekarang marak terjadi. Atau bahkan Ketika pembelajaran online seperti sekarang ini banyak siswa maupun siswa yang memandang bahwa ahklak nomor 2 yang terpenting adalah nilai yang tinggi agar bisa digunakan saat mencari pekerjaan. Hal ini sudah menjadi pola pikir yang salah dan bisa menjadi turun temurun jika penanaman karakter kepada siswa itu tidak diterapkan di sekolah maupun dimasyarakat.

Dan yang terahir menurut saya yaitu kelima adalah Pemerataan pendidikan di setiap wilayah. Hal yang sangat diperlukan lagi-lagi adalah masalah dana. Jika ingin melakukan pemerataan pendidikan secara menyeluruh, tentunya dibutuhkan biaya yang cukup besar. Hal lain yang menjadi penghalang adalah masalah keterjangkauan. Akses yang sulit dijangkau membuat pemerataan ini akan sulit terwujud.Namun, sebenarnya pemerintah sudah memiliki cara untuk mengupayakan pemerataan pendidikan. Dilansir dari Detik News, pada tahun 2017, Kemdikbud telah memberlakukan sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan (Permendikbud) Nomor 17 Tahun 2017.Sistem zonasi ini, diharapkan akan mengurangi ekslusivitas, rivalitas, serta diskriminasi di sekolah-sekolah negeri yang merupakan barang publik. Hal ini akan membantu pemerintah dalam memberikan bantuan/afirmasi yang lebih tepat sasaran, baik yang berupa sarana dan prasarana sekolah maupun peningkatan kapasitas tenaga pendidik dan kependidikan.

jadi kita harus saling bahu membahu untuk memperbaiki sistem Pendidikan kita. Dan biasanya selain adanya bantuan pemerintah masyarakat juga ikut berpartisipasi seperti menyumbang buku tulis maupun buku untuk dibaca, seragam, alat tulis, bahkan fasilitas-fasilitas penting untuk menunjang kualitas Pendidikan dan memberikan kenyamanan dan memudahkan untuk memperoleh ilmu. Selain itu juga bisa mencetak generasi muda yang cerdas, berkualitas, dan berkompeten, dan yang paling penting adalah mempunyai daya saing dalam dunia pekerjaan sehingga tenaga kerja local tidak akan kalah lagi dengan tenaga asing di dalam negeri sendiri. Sehingga selain bisa memecahkan solusi Pendidikan bisa juga memecahkan permasalahan kemiskinan karena kualitas sumber daya manusianya bisa bersaing di dunia kerja sehingga meminimalisir pengangguran atau kemiskinan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun