Mohon tunggu...
Henry hilmawan wibowo
Henry hilmawan wibowo Mohon Tunggu... Lainnya - ig; henryan52

generasi muda generasi penerus bangsa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Permasalahan Pendidikan yang Sering Ditemukan pada Daerah Tertinggal, Terbelakang,Terluar.

24 Juli 2021   10:20 Diperbarui: 16 Maret 2023   19:58 5586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua adalah Memberikan dana untuk meningkatkan fasilitas pendukung Pendidikan. Sering kali dana untuk pendidikan ini dikesampingkan, dipandang sebelah mata dan bahkan sering kali dikorupsi. Padahal dana untuk bidang pendidikan ini akan sangat membantu pembangunan fasilitas yang memadai bagi para siswa. Dengan adanya fasilitas yang menunjang dan memadai maka juga akan meningkatkan kualitas pembelajaran para siswa dan secara tidak langsung juga akan memperbaiki  dan meningkatkan kualitas SDM kita.

Ketiga adalah Meningkatkan kualitas tenaga pendidik. para tenaga pendidik yang ada di Indonesia masih sedikit yang memiliki kualifikasi yang layak. Kualitas dari tenaga pendidik ini perlu diperhatikan, hal ini karena tenaga kependidikan sangat berperan penting dalam pembentukan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Selain itu, para tenaga kependidikan harus mampu memberdaya gunakan sumber pembelajaran yang lebih beraneka ragam dan menarik bagi para siswa. Di samping itu PKG (Pusat Kegiatan Guru), MGBS (Musyawarah Mata Pelajaran) perlu lebih diperhatikan dan dikembangkan agar pengembangan diperhatikan dan dikembangkan agar pengembangan dari para guru dapat ditingkatkan.

Keempat adalah Penanaman pendidikan karakter kepada siswa.Pendidikan berupa pengetahuan memang sanggatlah penting terutama di era sekarang ini. Namun, perlu diingat, pendidikan karakter juga tak kalah penting dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah ilmu tanpa di dampingi dengan akhlak yang baik, maka sama dengan sia-sia.Sekarang ini, akhlak dari para generasi sekarang seolah mengalami kemunduran , contohnya saja  banyak kasus murid terhadap gurunya yang sekarang marak terjadi. Atau bahkan Ketika pembelajaran online seperti sekarang ini banyak siswa maupun siswa yang memandang bahwa ahklak nomor 2 yang terpenting adalah nilai yang tinggi agar bisa digunakan saat mencari pekerjaan. Hal ini sudah menjadi pola pikir yang salah dan bisa menjadi turun temurun jika penanaman karakter kepada siswa itu tidak diterapkan di sekolah maupun dimasyarakat.

Dan yang terahir menurut saya yaitu kelima adalah Pemerataan pendidikan di setiap wilayah. Hal yang sangat diperlukan lagi-lagi adalah masalah dana. Jika ingin melakukan pemerataan pendidikan secara menyeluruh, tentunya dibutuhkan biaya yang cukup besar. Hal lain yang menjadi penghalang adalah masalah keterjangkauan. Akses yang sulit dijangkau membuat pemerataan ini akan sulit terwujud.Namun, sebenarnya pemerintah sudah memiliki cara untuk mengupayakan pemerataan pendidikan. Dilansir dari Detik News, pada tahun 2017, Kemdikbud telah memberlakukan sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan (Permendikbud) Nomor 17 Tahun 2017.Sistem zonasi ini, diharapkan akan mengurangi ekslusivitas, rivalitas, serta diskriminasi di sekolah-sekolah negeri yang merupakan barang publik. Hal ini akan membantu pemerintah dalam memberikan bantuan/afirmasi yang lebih tepat sasaran, baik yang berupa sarana dan prasarana sekolah maupun peningkatan kapasitas tenaga pendidik dan kependidikan.

jadi kita harus saling bahu membahu untuk memperbaiki sistem Pendidikan kita. Dan biasanya selain adanya bantuan pemerintah masyarakat juga ikut berpartisipasi seperti menyumbang buku tulis maupun buku untuk dibaca, seragam, alat tulis, bahkan fasilitas-fasilitas penting untuk menunjang kualitas Pendidikan dan memberikan kenyamanan dan memudahkan untuk memperoleh ilmu. Selain itu juga bisa mencetak generasi muda yang cerdas, berkualitas, dan berkompeten, dan yang paling penting adalah mempunyai daya saing dalam dunia pekerjaan sehingga tenaga kerja local tidak akan kalah lagi dengan tenaga asing di dalam negeri sendiri. Sehingga selain bisa memecahkan solusi Pendidikan bisa juga memecahkan permasalahan kemiskinan karena kualitas sumber daya manusianya bisa bersaing di dunia kerja sehingga meminimalisir pengangguran atau kemiskinan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun