Pada dasarnya, real-self dan ideal-self merupakan variabel dinamis yang berubah sepanjang waktu. Jika kita sudah mencapai ideal-self yang kita inginkan, maka ketidaksadaranmu akan memproduksi ideal-self yang baru, itulah cara manusia selalu berkembang, itulah normalnya manusia.
Jika tidak punya keinginan berkembang, maka orang itu sedang dalam "masalah". Ilustrasi dari orang sombong ada pada gambar di bawah.
Di sisi lain, berusahalah untuk mencapai cita-citamu. Tingkatkan dan dekatkan real-self-mu dengan ideal-self-mu, jangan hanya menyalahkan cita-citamu saja. Intinya terletak pada keseimbangan antara real-self  dengan ideal-self.
Keseimbangan yang dimaksud bersifat relatif dan abstrak. Kamu lebih memahami keseimbangan antara real-self dan ideal-self-mu daripada siapapun. Orang lain hanya bisa membantumu untuk menyeimbangkannya dari luar dirimu.
Pemahaman konsep hubungan real-self dengan ideal-self sangatlah penting untuk meningkatkan daya tahan diri. Jadi, kalau terjadi "sesuatu" kepadamu, maka setidaknya kamu bisa melakukan pertolongan psikologis pertama kepada dirimu sendiri, sebelum akhirnya mungkin perlu untuk pergi ke psikolog/psikiater, bahkan mungkin juga bisa tidak perlu sama sekali.
Ilmu tentang mencintai diri sendiri sangatlah bermanfaat untuk menghadapi alur kehidupan yang kadang penuh dengan kejutan dan cobaan dari Yang Maha Kuasa.