Mohon tunggu...
Henri Satria Anugrah
Henri Satria Anugrah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Konten Pengembangan Diri

Membacakan hasil tulisan di channel Youtube bernama Argentum (https://www.youtube.com/c/Argentum-ID/)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

3 Ciri Umum dari Gangguan Mental

11 Oktober 2019   05:30 Diperbarui: 11 Oktober 2019   05:39 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gangguan mental, sumber: pexels.com

Hari Kesehatan Mental Sedunia telah berlalu semenjak 10 Oktober kemarin. Kompasiana pun turut merayakan hari tersebut dengan memberikan tema spesial berbentuk label "Sadar Kesehatan Mental". 

Sebagai mahasiswa psikologi, saya pun merasa "bertanggung jawab" untuk merayakan Hari Kesehatan Mental Sedunia dengan cara mempublikasikan artikel terkait kesehatan mental. 

Oleh karena itu, semenjak dua hari lalu, saya sangat aktif dalam mempublikasikan artikel-artikel terkait kesehatan mental. 

Artikel-artikel tersebut memanglah artikel yang sudah saya tulis sejak satu tahun lalu. Oleh karena itu, pembaca mungkin sadar bahwa ada "sedikit" perbedaan gaya bahasa dengan artikel-artikel yang telah saya tulis akhir-akhir ini. 

Namun demikian, saya pikir tidak mengubah substansi dari konten secara signifikan. Semoga bisa bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran kesehatan mental kita dalam kehidupan sehari-hari, baik kepada diri sendiri, maupun orang-orang di sekitar kita.

Di balik "asyiknya" saya dalam mempublikasikan artikel-artikel kesehatan mental, ada satu tema yang saya lupakan, yaitu tentang gangguan mental. Oleh karena itu, di artikel ini, saya akan berbagi tentang 3 Ciri Umum dari Gangguan Mental.

 Lagi-lagi, artikel ini juga telah saya tulis satu tahun lalu, tetapi belum sempat dipublikasikan karena alasan tertentu. Daripada isi dari artikel ini tidak bermanfaat dan "membasi" di laptop, lebih baik saya bagikan di sini. Toh, ilmunya tetap bermanfaat bagi pembaca, kan? Selamat menikmati "kuliah psikologi pagi" tentang gangguan mental.

Gangguan mental adalah disfungsi psikologis yang terjadi bersama dengan distress (stres berlebihan) dan respons/perilaku yang atipikal (tidak biasa) atau tidak sesuai dengan budaya setempat. 

Berdasarkan definisi tersebut, terdapat tiga poin utama untuk mengatakan bahwa seseorang menderita gangguan mental, yaitu disfungsi psikologis, distress, dan perilaku atipikal. 

Ketiga poin tersebut harus ada pada diri seseorang agar dapat disebut sebagai gangguan mental. Seseorang belum dapat dikatakan menderita gangguan mental apabila hanya menderita satu atau dua (misalnya, hanya mengalami disfungsi psikologis) dari tiga poin di atas.

Disfungsi Psikologis

Disfungsi psikologis adalah berkurangnya fungsi kognitif (pikiran), afektif (perasaan), dan perilaku seseorang . Misalnya, jika kamu sedang berkumpul bersama dengan teman-teman yang paling kamu sayangi, seharusnya afektifmu (perasaanmu) merasa senang. 

Namun, jika kita merasa tidak senang, meskipun teman-temanmu telah mengajakmu melakukan hal yang menyenangkan atau membicarakan topik yang paling kamu senangi, dapat dikatakan bahwa kamu sedang mengalami disfungsi psikologis. 

Akan tetapi, jika kamu sedang berkumpul bersama dengan seseorang yang kamu benci, tetapi kamu tidak senang, maka hal tersebut tidak dapat dikatakan sebagai disfungsi psikologis karena itu merupakan hal yang wajar.

Personal Distress

Personal distress adalah rasa terganggu/tertekan secara berlebihan. Misalnya, seseorang yang menderita phobia terhadap kucing akan mengalami personal distress ketika melihat kucing dari dekat. 

Namun, tidak semua orang yang mengalami personal distress dapat dikatakan menderita gangguan mental. Misalnya, tentunya kita akan menglami personal distress ketika orang yang paling kita cintai meninggal dunia.

Perilaku Atipikal atau Tidak Sesuai dengan Budaya Setempat

Perilaku atipikal adalah perilaku yang tidak lazim dilakukan pada umumnya atau tidak sesuai dengan budaya setempat. Misalnya, seseorang dapat dikatakan berperilaku atipikal ketika pergi ke mal dengan mengenakan bikini. 

Namun, seseorang tidak dapat dikatakan berperilaku atipikal apabila mengenakan bikini di pantai. Dengan kata lain, atipikal (tidak sesuai) atau tipikal (sesuai)-nya perilaku bergantung pada situasi, kondisi, dan budaya di mana seseorang berada.

Contoh Kasus: Phobia Kucing

Fiona adalah gadis yang menderita phobia terhadap kucing. Suatu hari, dia pergi ke bioskop untuk menonton film "Perang Kucing" bersama dengan teman-temannya. 

Ketika melihat adegan kucing mengeong, Fiona mengalami perasaan cemas dan tertekan yang luar biasa (personal distress). 

Tidak seperti teman-temannya yang senang melihat kucing dan beranggapan bahwa kucing itu lucu, Fiona pun mulai tidak bisa berpikir jernih (disfungsi kognitif/pikiran) dan merasa tidak senang (disfungsi afektif) ketika melihat kucing. Bahkan karena terlalu phobia, Fiona pun akhirnya menjerit dan muntah ketika sedang duduk di kursi bioskop (perilaku atipikal).

Demikianlah pengertian singkat mengenai gangguan mental dan 3 cirinya secara umum. Setelah membaca seluruh isi artikel ini, tentunya kamu telah mengetahui gambaran umum tentang gangguan mental beserta ciri-ciri umumnya. 

Oleh karena itu, berusahalah untuk memahami dan memberikan dukungan kepada orang dengan gangguan mental karena mereka juga manusia. Jangan sampai kamu menyebut mereka dengan sebutan "gila" karena kamu telah memahaminya, bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun