Gerakan Nasional Non Tunai bukan tidak mengalami tantangan yang harus dihadapi. Infrastuktur dalam penerapan di semua lapisan masyarakat perlu pembenahan. Misalnya, masyarakat pedesaan yang masih banyak tidak terjangkau akses internet. Walaupun tersambung dengan internet, kecepatan dan jaringan dari perusahaan telekomuniasi harus lah mendapat perhatian.
Akses dan jaringan bank dan lembaga keuangan lainnya harus menyasar daerah pinggiran kota dan pedesaan agar semua masyarakat bisa merasakan manfaat gerakan ini. Selain itu, perluasan dan penambahan fitur dan merchant oleh pelaku usaha dalam kegiatan transaksi yang dilakukan oleh masyarakat umum perlu ditambah.
Penggunaan instrumen non tunai juga perlu diberlakukan diruang dan pelayanan publik yang menggunakan pembayaran, misalnya membeli prangko dan jasa pengiriman surat di kantor pos, pembayaran uang sekolah di perguruan swasta, dan lain-lainnya.
Di era digital sekarang ini, berbagai macam kegiatan dan transaksi yang dilakukan dengan instrumen non tunai akan membawa suatu masyarakat ke arah peradaban modern. Jika terus berkesinambungan, bukan hal yang mustahil apabila uang kartal jadi kenangan. Karena semua pemangku kepentingan merasakan manfaat dari penggunaan instrumen non tunai ini.
SOSIALISASI DAN EDUKASI
Bank Indonesia berkomitmen untuk mendorong transaksi pembayaran yang dilakukan oleh pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat umum dengan sistem non tunai. Beragam program yang sudah dilakukan diantaranya pembayaran moda transportasi, retribusi parkir, penyaluran bantuan sosial secara non tunai.
Indonesia dengan jumlah penduduk kurang lebih 260 juta jiwa dengan pengguna internet hampir 80 juta jiwa dan sebagian besar adalah kaum muda menjadi garda terdepan dalam sosialisasi penggunaan alat pembayaran non tunai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H