Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli Kasar

Sedang menjalin hubungan baik dengan Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Pertanyaan yang 'Haram' (5)

30 September 2024   08:10 Diperbarui: 30 September 2024   08:33 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Peehh... Jan cocok Ho!" Sahut Mangkuk mantap, lalu melanjutkan. "Jadi begini Ho. Kamu kan maba. Dan sekarang sudah mau punya kos sendiri. Saranku..."

"Ya Mas..."

"Jangan diulang pertanyaan konyol yang kamu tujukan ke aku tadi ya. Kalo sampai terjadi pada yang lain, itu fatal sekali," ujar Mangkuk menerangkan sembari tangannya bergerak.

"Enggih Mas..."

"Di kampus kita ini, mahasiswa yang susah lulus karena otaknya pas-pasan biasanya agak galak kalo mulai ditanya menyangkut urusan sederhana kayak, Angkatan tahun berapa? Kuliah sudah semester berapa? dan Kapan skripsi? Haram hukumnya bertanya seperti itu."

"Lalu pertanyaan seperti apa yang cocok untuk mengawali perkenalan ya Mas?" tanya Resi lagi masih dengan wajah kalem.

"Tanya saja soal, Siapa namanya? Dari mana kota asalnya? atau Apakah sudah punya pacar? Kalo belum kenapa lama menjomblo? Dan masih banyak kok yang bisa jadi bahan bertanya untuk membuka obrolan." 

"Tapi kalo sudah akrab, boleh nggak tanya IPK Mas?" ujar Resi tajam dan menggoda.

"Looo... 18 hari Perang Baratayuda itu lama lo Hooo...!!!" timpal Mangkuk agak kesal kali ini.

Kami bertiga tertawa ngakak mendengar itu. Sepertinya Resi sudah mulai mengerti maksud obrolan kami. Kepalanya manggut-manggut. Sebetulnya mahasiswa yang dimaksud otaknya pas-pasan dan galak-galak ya kami bertiga ini. Semakin terang Mangkuk menjelaskan semakin capek Resi tertawa. Hingga larut malam perut kami tambah semakin sakit karena makin ngikik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun