Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli Kasar

Sedang menjalin hubungan baik dengan Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Tuanku dan Vespa

8 Desember 2021   10:58 Diperbarui: 20 Desember 2024   01:29 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Si Tuan mulai melepas kap kanan, dilihat ke arah mesin untuk memastikan kondisi. Tak lama diputar kontak kemudian kakinya meraih kick starter. Namun sayang, berulang kali kick starter diongkel tak mampu membuat mesin menyala. Dia hanya mendengar suara 'Jeglekleklek-jeglekleklek'.

"Hmm," gumamnya, "Perasaanku, dulu nggak aneh-aneh juga. Jangan-jangan!!!". Sorot mata mengarah pada busi, lalu melepas kabel busi dengan pelan. Kemudian melepas busi dari tempatnya dengan memutar menggunakan kunci pas.

"Nah," ujarnya mengejutkan, "Ini. ini, dia masalahnya." Sembari geleng-geleng, "Sudah hitam, saatnya ganti" katanya melihat butiran-butiran halus seperti arang pada bagian eletroda dan ujung insulator pada busi.

Tak lama ia mengganti dengan yang baru. Si Tuan mulai memasukkan busi pada tempatnya dengan perlahan searah jarum jam. Kemudian dia memasang kembali kabel busi. Bergegas ia mencoba menyalakan mesin. Kali ini, cukup dengan satu kali kick starter, 'Jegleklek greng-greng, greng-greng-greng.

Wajah Si Tuan berseri-seri, "Mantab Bro, panasin dulu ya," ujarnya mengusap keringat, "Oke, setelah ini mandi dan silicon, kinclong wis".

Si Tuan mulai membereskan peralatan, mengembalikan dan menata rapi pada tempatnya. Vespa mendengar tentang hal itu sungguh sangat bahagia. Hingga kebahagian itu tak mampu dipendamnya dan berkata, "Selamat tinggal debu, sampai jumpa di lain kesempatan."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun