Suasana mendadak hening, melihat Kancil dan Dibal saling bersahutan, mereka seperti sudah sangat akrab sekali.
Tiba-tiba terdengar suara yang menggelegar dengan tegas, "Tak ada seekor Singa yang mampu menghukum anaknya sendiri, bahkan hingga memangsanya !!!".
Sontak, anak-anak seperti Kenti, Rase dan Kuwuk berlari ke belakang tubuh Kancil. Kancil tak mundur dengan langkahnya. Walaupun ada sepuluh lebih Pasukan Khusus di belakang Raja Singa. Hanya seorang diri kini Kancil berhadapan.
Tak lama Dibal dan Gogor mendekati ayahnya, Raja Singa pun memeluk mereka berdua erat-erat.
Sambil menghembuskan napas panjang, Raja Singa berjalan mendekati Kancil, dengan menggandeng anak dan keponakannya, "Aku datang kepadamu bukan karena aku seekor Raja. Lebih dari itu, aku datang sebagai seekor Ayah, yang ingin menitipkan anaknya bernama Dibal dan Gogor ini, untuk kiranya dirimu menerima mereka berdua hidup bersama di lingkunganmu" ujarnya secara simbolik.
Kancil menjawab "Aku menerima siapapun yang memiliki tekad kuat untuk hidup bersama."
Raja Singa sontak menawarkan salam panco kepada Kancil, bahwa mereka berdamai dan saling melindungi demi masa depan anak-anak mereka.
Kancil pun menerima salam panco itu, dan terlihat antara mereka berdua sambil menepuk pundak. Pada akhirnya, dua sahabat lama yang dulu saling berseteru ini pun, kini telah bersatu.
Tangan Rase dan Kuwuk seperti meremas-remas, ingin sekali loncat memeluk Dibal dan Gogor. Kenti pun berteriak, "Dibal, Gogor, Ayo kesini."
Hanya dengan satu loncatan saja, Dibal dan Gogor sudah bergulung-gulung bersama sahabat-sahabatnya ini.
Raja Singa dan Kancil terkejut dengan loncatan itu, mereka berdua pun sangat bahagia melihat anak-anak saling bercengkrama.