Ujar Kancil melanjutkan lagi,
Andaikan saja dari rasa lapar itu mampu membuat mereka berpikir jernih. Kemudian menyadari bahwa perundingan yang kutawarkan hanya akal-akalan. Niscaya, aku dan kita semua sudah menjadi daging panggang santapan lezat bagi para pasukan Harimau dan Panglimanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!