Jumlah yang tak seimbang, membuat wilayah timur semakin mengenaskan. Para domba dan sapi harus berkali-kali menjadi santapan pasukan Citah. Sedangkan kambing dan kerbau masih mampu melakukan beberapa perlawanan.
Jumlah Garangan yang tak sebanyak kambing, domba, kerbau dan sapi. Membuat mereka pontang-panting saling membantu. Kurangnya pengalaman dalam berperang, membuat beberapa kelompok garangan terpencar terpisah-pisah, dan sebagian dari mereka ada yang bersembunyi, sambil menunggu kesempatan untuk menaklukan satu persatu pasukan Citah.
***
Tak berapa lama, Kampret telah sampai di wilayah barat. Menyampaikan pesan dari Kancil, agar Bajing segera menyusul dengan membawa beberapa pasukan Gajah dan Badak kearah alun-alun.
Kampret pun menceritakan keadaan saat ini. Terjadi keos di mana-mana. Wilayah utara dan wilayah timur takluk di bawah kekuasaan panglima Harimau dan panglima Citah.Â
Dan tak hanya itu saja. Raja Singa dan beberapa panglima tersisa, akan segera menyusul untuk menaklukan wilayah barat dan wilayah selatan.
Mendengar cerita itu membuat Bajing tersulut. Semangatnya berapi-api, sudah lama rasanya tak mengasah taring dan cakarnya untuk membinasakan para panglima negeri belantara tandus.
***
Dengan gerakan yang lincah, tiba-tiba Kekes datang. Mendekati ayahnya. Kekes bertanya pada ayahnya, kapan paman Tupai akan datang. Bajing pun menjawab, tunggu sebentar, seharusnya paman Tupai sudah tiba. Entah kenapa tak seperti biasanya paman Tupai datang terlambat.
Sambil menunggu kedatangan paman Tupai, Bajing meminta kepada Kekes untuk memanggil Bledug teman mainnya. Kekes pun dengan cepat memanggil Bledug yang kebetulan belum beranjak jauh dari tempat Kekes.
"Hai Bledug, tunggu, jangan pulang dulu kembali kesini!" sapa Kekes kepada Bledug yang sedang berjalan santai kemudian berhenti tiba-tiba.