"Pilihanku ada dua, Pilih dirimu atau Mas Bagus. Kalau aku pilih dirimu untuk tinggal di Masjid, sedangkan Mas Bagus ke UKM. Terus siapa sesepuhnya LDI yang ada di Masjid cak. Mas Bagus harus tetap tinggal untuk mengimbangi rapat-rapat di Masjid. Sedangkan dirimu, eman kalau harus tinggal di Masjid selamanya. Dirimu masih fresh, angkatan baru, perlu terobosan, eman tenaga dan pikiranmu. Paling nggak dengan di UKM misimu untuk belajar dasar teknologi terbuka lebar, aku bisa dampingi kapanpun" jawab Paijo menjelaskan detail maksud hatinya,
"Oalah, gitu ta Jo!" kataku padannya dengan hati legawa
"Dari itu, aku bilang ke Mas Bagus maksudku itu tadi. Jadi Pak Tarmuji sebagai takmir, sudah bisa menunjuk siapa yang harus angkat kaki" gumam Paijo,
Tak lama terdengar suara langkah kaki Mas Bagus mulai naik kelantai 3 menuju sekretariat UKM LDI. Sambil membawa makanan tiga bungkus, menu lalapan khas anak kampus. Dan di gedung UKM berlantai lima itu, hanya tinggal kami bertiga menikmati cerita canda tawa hingga malam berlalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H