Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli Kasar

Sedang menjalin hubungan baik dengan Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dari Kripik dan Kritik Pedas

6 Oktober 2021   09:04 Diperbarui: 6 Oktober 2021   09:11 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Wuihh... Iyo ta jo..."

"Ngene... njajal ki aku duwe pendapat... moro-moro riko nyenggah... akhire dadi tafsir pendapatan, piye jal..."

"Iyo juga sih," (Batinku, dungaren cerdas) "masuuk jo... terus..."

... ... ...

"Terus... terus piye cak... tutok endi aku ngomong iki maeng"

"Tutok sepur jo, ujug-ujug...?"

Diskusi pun berlanjut,

"Seumpomo, misalkan, andaikata,..."

"Andaitolan... wis ta, sebut'en kabeh jo, ce' duowowo ra bar-bar"

"Heu... heu... sabar cak, sabar...", lanjut Paijo, "Riko, ujug-ujug dikritik, reaksimu piye...?"

"Biasa ae jo..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun