Kampung Feef dan Kampung Kwoor (Kabupaten Tambrauw)
Tanggal 27 September 2016, salah satu tim Survey PLN Area Sorong, menyusuri daerah kabupaten Tambrauw. Tujuan survey kali ini adalah daerah pemekaran pada Distrik KWoor dan Distrik Feef. Perjalanan dari Sorong ditempuh melalui darat, sekitar 250 km selama 7 jam perjalanan, dengan kondisi jalan sangat jauh dari kenyamanan alias tanah berbatu dan juga mayoritas berlumpur. Menuju kampung Kwoor dan kampung Feef butuh perjuangan dan kesabaran. Bagaimana tidak, dari kampung Kwoor menuju kampung Feef, tepatnya di tanjakan “Spanyol” yang cukup tinggi dan berlumpur, mobil tim akhirnya tidak mau bergerak diantara lumpur. Masalah lumpur iya, masalah mesin mobil iya.
Masih di tanggal 27 September 2016, kelompok lain dari Tim Survey Papua Terang PLN Area Sorong ini, bergerak ke arah rute yang berbeda yaitu kampung-kampung dalam Distrik Seigun, Kabupaten Sorong. Perjalanan kali ini cukup panjang dan ini merupakan perjalanan yang cukup mendebarkan. Bagaimana tidak, seluruh perjalanan di daerah Distrik Seigun ditempuh melalui sungai besar dan sungai kecil, Meskipun sungai tampak tenang, jangan coba-coba berenang yaaa….Tim Survey tidak membawa pawang buaya…....
Kampung Wainlabat
Kampung pertama yang dituju adalah kampung Wainlabat. Untuk sampai ke distrik Seigun ini, Tim survey berangkat dari kota Sorong usai sholat subuh, menuju kampung Modan 3 dan perjalanan dilanjutkan ke Distrik Seigun via sungai dengan menggunakan kapal kayu berukuran kecil. Perjalanan melalui sungai ke kampung Wainlabat ditempuh selama 2 jam, dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh kurang lebih 1 km.
Kampung Wainlabat, adalah sebuah kampung dengan jumlah penduduk 45 KK, mayoritas adalah penduduk transmigrasi dari pulau Jawa. Mayoritas penduduk transmigrasi ini bercocok tanam sebagai satu-satunya sumber matapencaharian bagi non pegawai negeri sipil. Dengan tidak adanya pembangkit listrik, masyarakat memilih membeli genzet untuk digunakan masing-masing rumah sebatas penerangan saja. Bertemu dengan Tim survey dari PLN, pandangan penuh harap dari warga kampung Wainlabat, terasa menyentuh perasaan anggota Tim. Mereka berharap dapat menggunakan barang-barang elektronik seperti kehidupan di kota Sorong, dapat mengolah hasil kebun dan menyimpannya dalam lemari es. Sang anak pun berharap dapat menikmati belajar dengan menggunakan komputer. Semoga ya nak….
Kampung Seigun dan Kampung Malamas