Mohon tunggu...
Henny Simanjuntak
Henny Simanjuntak Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

hobi saya yaitu berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tokoh Pemuda di Indonesia Sebelum dan Sesudah Merdeka

28 Juni 2024   23:36 Diperbarui: 28 Juni 2024   23:40 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemuda merupakan kekuatan yang tepat dalam mendukung terwujudnya  Negara yang maju. Kemajuan Negara tidak lepas dari keberadaan pemuda yang menjadi penggerak perubahan itu(Reynaldi et al., 2021). Pemuda memegang peran penting dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Mereka terlibat dalam kegiatan agama, seni budaya, pendidikan, dan bahkan pemerintahan. Pemuda aktif merencanakan dan melaksanakan berbagai kegiatan dengan sungguh-sungguh. Mereka juga sering ikut serta dalam setiap program masyarakat terutama dalam bidang pendidikan, agama, organisasi, seni, dan olahraga. 

Segala hal ini menunjukkan betapa pentingnya kontribusi generasi muda dalam kemajuan Negara(In'am, 2020). Di era globalisasi saat ini pemuda diharapkan mampu beradaptasi dan mengikuti perkembangan zaman dengan semangat muda yang membangun negara seperti  meninggalkan hal-hal negatif,cinta tanah air,demokratis dan toleransi.(Januarharyono, 2019).

Jiwa muda yang memiliki semangat juga cinta tanah air tentunya tidak lepas dari inspirasi perjuangan para pemuda pada masa penjajahan untuk mencapai kemerdekaan. Menghargai semangat juang mereka kita diharapkan memiliki semangat yang sama walaupun dalam keadaan yang berbeda. Selain mengisi kemerdekaan dengan cinta tanah air kita juga harus bisa mengenang mereka sebagai pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan yang kita nikmati saat ini.

Tokoh pemuda Indonesia sebelum merdeka

Indonesia merupakan negara yang sudah melalui sejarah  panjang yang  pahit akibat penjajahan. Sejarah mencatat Indonesia dijajah oleh Negara portugis (1509-1595), Spanyol (1521-1692), Belanda (1602---1942), Perancis (1806-1811), Inggris (1811-1816), Jepang (1942-1945). Penjajahan membuat bangsa Indonesia menjadi sangat mamprihatinkan, bangsa yang lemah, bodoh, miskin dan tertindas. Pada saat itu disetiap daerah terjadi kelaparan, kerja paksa , hasil bumi dikuasai penjajah bahkan pelecehan seksual terhadap wanita(Santoso et al., 2023).

Perjuangan Bangsa Indonesia menuju kemerdekaan bukanlah perjalanan singkat yang mudah untuk  dilalui, diperlukan pengorbanan besar demi tercapainya kemerdekaan tersebut. Indonesia merupakan  negara yang merdeka dengan berjuang sendiri tanpa dibantu oleh negara lain, Kemerdekaan ini tercapai dengan  perjuangan para pahlawan bangsa, namun tentunya tidak lepas dari peran pemuda didalamnya.(Arif et al., 2022)

Untuk menghentikan penderitaan bangsa Indonesia para pemuda memiliki tekad untuk melakukan perlawanan terhadap penjajah. Pemuda bersatu melakukan berbagai cara dan ide dalam perlawanan ini. Rasa persatuan demi terwujudnya kemerdekaan bangsa  Indonesia dapat menghilangkan perbedaan bahasa ,ras dan agama. Banyak  organisasi dibentuk untuk menyatukan kekuatan untuk melawan penjajah seperti  Budi Utomo (1908), Sarekat Dagang Islam (1905), Indische Partijj (1912), Penghimpunan Indonesia (1908), Taman Siswa (1922), Jong Sumatera (1917),  Jong Java (1918), Jong Ambon (1918), Jong Minahasa (1918-1919), Jong Celebes (1918-1919), Sekar Rulun (1919), Jong Betawi (1927), Jong Bataks Bond (1925), Penghimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (1928)(Santoso et al., 2023).

Berikut beberapa tokoh pemuda yang berjuang sebelum Indonesia merdeka:

  • Soenario Sastrowardoyo ( Jawa Timur 28 Agustus 1902)
  • Soenario yaitu tokoh pemuda yang berperan dalam dua peristiwa yang menjadi sejarah nasional Manifesto 1925 dan Kongres Pemuda II. Sunario menjadi Sekretaris II. Ia sebagai penasihat panitia Kongres Pemuda II pada  tahun 1928 yang menciptakan Sumpah Pemuda.
  • Mohammad Yamin ( Sumatera Barat, 24 Agustus 1903)
  • Muhammad Yamin adalah pahlawan nasional,menyukai budaya, dan juga sebagai aktivis hukum terkenal di Indonesia. Yamin berperan penting saat  dia bisa membuat ketua dan anggota sidang kongres pemuda di Jakarta yakin  tentang rumusan yang saat ini dikenal sebagai Sumpah Pemuda.
  • Djoko Marsaid (Malang, 29 mei 1903)
  • Djoko Marsaid merupakan wakil ketua dalam Kongres Pemuda II 1928. Dia sekaligus menjadi ketua dari organisasi pemuda Jong Java yang diketuai oleh Sugondo Joyopuspito. Djoko Marsaid pada saat itu juga sebagai seorang aktivis pergerakan pemuda.
  • Mangoensarkoro Sarmidi (Surakarta,Jawa Tengah 3 Mei 1904)
  • Mangoensarkoro Sarmidi Dikenal dekat dengan Ki Hadjar Dewantara, bahkan sempat disebut sebagai penerus jejak perjuangan beliau. Ia merupakan seorang pendidik Indonesia yang melahirkan beragam tulisan mengenai dunia pendidikan. Sarmidi  merupakan salah satu pembicara pada Kongres Pemuda II yang membahas pentingnya pendidikan bagi generasi muda Indonesia.
  • Johan Muhammad Cai
  • Johan Muhammad Cai merupakan anggota dari Jong Islamieten Bond  bagian dari Kongres Pemuda. Pada Kongres Pemuda, Djohan Mohammad Tjai menjadi salah satu keturunan Tionghoa yang  berperan sebagai Pembantu I.
  • Rumondor Cornelis Lefrand Senduk ( Minahasa, Sulawesi Utara, 1904)
  • Rumondor Cornelis Lefrand Senduk merupakan dokter sekaligus  politikus Indonesia.Ia berperan sebagai pembantu III Pada kongres pemuda II. Ia adalah  anggota dari Jong Celebes. Dalam perjalanannya, Senduk juga adalah tokoh pemuda yang membentuk Palang Merah Indonesia (PMI) pada tahun 1939.
  • Mohammad Rochjani Su'ud (Jakarta 1 November 1906.)
  •  Mohammad rochjani adalah pemuda asal Betawi yang berperan sebagai pembantu V di Kongres Pemuda. Mohammad Rochjani Soe'oed adalah Ketua Pemuda Betawi pada tahun 1928.
  • R Katja Soengkana (Pamengkasan, 24 Oktober 1908)
  • Katja Soengkana berperan sebagai  Pembantu II pada kekepanitian Kongres Pemuda II. Dia merupakan perwakilan dari organisasi Pemuda Indonesia atau Jong Indonesia.
  • Wage Rudolf Soepratman (Purworejo 19 Maret 1903)
  •  W.R. Supratman menempuh pendidikannya di Frobelschool (sekolah taman kanak-kanak) Jakarta tahun 1907, saat berusia 4 tahun.W.R. Supratman melanjutkan pendidikannya di Tweede Inlandscheschool. W.R. Supratman memanfaatkan kepintarannya dalam bermusik untuk menciptakan lagu perjuangan, dan  salah satu diantaranya ditetapkan sebagai Lagu Kebangsaan Republik Indonesia, Indonesia Raya.



  • M. Tabrani (Pamengkasan 10 Oktober 1904)
  • M. Tabrani ketua pelaksana Kongres Pemuda I yang  berlangsung pada 1926.
  • Sugondo Djojopuspito (Tuban 22 Februari 1905)
  • Sugondo Djojopuspito adalah ketua  Kongres Pemuda II yang diselenggarakan  pada  27 Oktober 1928 hingga 28 Oktober 1928. Kongres menumbuhkan cita cita persatuan bangsa yang disampaikan dalam isi Sumpah Pemuda.

Tokoh Pemuda Sesudah Indonesia Merdeka

            Setelah  melalui banyak rintangan yang penuh perjuangan, Indonesia berhasil menang melawan penjajah dan mengumumkan  kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun perjuangan Indonesia tak berhenti disitu penjajah masih tidak terima dengan kemerdekaan Indonesia dan hendak kembali menjajah Indonesia. Perlawanan Indonesia terhadap penjajah terjadi dimana- mana seperti pertempuran lima hari di Semarang , Ambarawa (saat ini dikenal sebagai palagan Ambarawa), di Medan (saat ini dikenal sebagai pertempuran Medan Area), di Surabaya (saat ini dikenal sebagai pertempuran Surabaya), di Bandung (saat ini dikenal sebagai Bandung Lautan Api), di Bali (saat ini dikenal sebagai puputan Margarana). Daerah lainnya juga melakukan perlawanan terhadap penjajah yang berusaha merusak kedaulatan Indonesia. (Heri Rohayuningsih, 2009)

  • Bukan hanya perlawanan fisik, bangsa Indonesia juga melakukan perlawanan dengan siasat lain seperti mengadakan perundingan  dengan musuh, persetujuan Linggarjati pada 25 Maret 1947, persetujuan Renville pada 17 Januari 1948, Van Royen-Rum Statement pada 7 Mei 1949, dan Konferensi Meja Bundar (KMB) dari pada 23 Agustus sampai 2 November 1949. Terdapat 2 organisasi yang menjadi kekuatan Indonesia merdeka yaitu Badan Penyelidik Usaha usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) kedua organisasi ini dibentuk untuk membantu persiapan kemerdekaan Indonesia.(Heri Rohayuningsih, 2009)

  • Berikut beberapa tokoh Pemuda setelah  Indonesia merdeka:
  • Ir. Soekarno (Surabaya ,Jawa Timur 6 Juni 1901)
  • Ir. Soekarno adalah tokoh yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia yang dipilih menjadi presiden hingga tahun1966 dan beliau adalah  salah satu tokoh yang mengusulkan 5 dasar negara Indonesia dalam sidang BPUPKI  yang isinya yaitu: Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau Perikemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial,Ketuhanan yang Maha Esa.
  • Dr Supomo (22 Januari 1903)
  • Dr Supomo juga mengusulkan 5 dasar negara Indonesia yang berisi: Paham Negara Persatuan, Perhubungan Negara dan Agama, Sistem Badan Permusyawaratan,Sosialisme Negara, Hubungan Antar Bangsa.
  •  Mr. Moh. Yamin ( Sawahluunto, Sumatera Barat 24 Agustus 1903)
  • Mr. Moh. Yamin juga mengusulkan 5 dasar negara Indonesia Yaitu: Perikebangsaan, Perikemanusiaan, Periketuhanan, Perikerakyatan, Kesejahteraan Rakyat.
  • Wachid Hasyim (Jombang Jawa Timur 1 Juni 1914)
  • Wachid Hasyim memiliki peran penting dalam perumusan pra kemerdekaan Indonesia terutama dalam bidang Agama dan Politik.
  •  Drs. Moh. Hatta ( Bukittinggi, Sumatera Barat 12 Agustus 1902)
  • Drs. Moh. Hatta merupakan wakil presiden soekarno  yang juga membantu presiden soekarno dalam merangkai kalimat dalam Proklamasi.
  •  Kyai Abdul Kahar Moezakir ( Gunung Kidul, Yogyakarta 16 April 1907)
  • Kyai Abdul Kahar Moezakir adalah dewan penasehat dalam panitia persiapan kemerdekaan Indonesia .(Heri Rohayuningsih, 2009)

Sebagai bangsa yang sudah pernah dijajah sudah seharusnya kita bersyukur memiliki tokoh pemuda yang berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Kita tidak dintuntut untuk berperang menumpahkan darah seperti yang telah dilalui para pejuang kemerdekaan, kita hanya dituntut untuk tetap menjaga kedaulatan negara Indonesia dan mengisi kemerdekaan Indonesia dengan menjalankan kewajiban kita sebagai warga negara Indonesia sehingga perjuangan para pejuang kemerdekaan tidak sia-sia.

Kemerdekaan menuntut kita menjadi bangsa yang mandiri karena telah bebas dari pahitnya  penjajahan. Hal terpenting dari  kemerdekaan Indonesia sebenarnya adalah penghargaan dan penghormatan  terhadap perjuangan dan pengorbanan para pahlawan kita. Kemerdekaan sudah harus membangkitkan semangat perjuangan bagi pemuda masa kini dan masa depan. (Santoso et al., 2023)

Seperti ada istilah "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai nilai- nilai perjuangan para pejuangnya" Untuk itu diperlukan peran pemuda sebagai pendorong  bangsa dalam mengisi kemerdekaan, baik melalui pendidikan, prestasi, sosial budaya, kemandirian, dan berpegang teguh pada ideologi Pancasila. Wawasan kebangsaan yang dipahami dan dijalankan sebagai pandangan kehidupan berbangsa dan bernegara akan mampu membawa kemajuan bangsa terutama dalam hal toleransi kehidupan sosial, toleransi beragama, dan hidup rukun antar bangsa.(Nyoto et al., 2022)

Dalam mengisi kemerdekaan sekarang diperlukan pemuda yang memiliki jiwa kepemimpinan pada dirinya. Pemuda juga harus memiliki kecerdasan dan kemampuan untuk belajar serta kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru. Selain itu pemuda diharuskan mempunyai jiwa yang penuh semangat, mampu melestarikan budaya gotong royong, menghargai perbedaan dan cinta tanah air. (Januarharyono, 2019)

DAFTAR PUSTAKA

Arif, S., Basri, M., Maskun, Imron, A., & Rachmedita, V. (2022). Sepanjang Jalan Pejuang (Peran Pejuang dan Tokoh Lampung) di Lampung. Candrasangkala: Jurnal Pendidikan Dan Sejarah, 8(1), 25--36.

Heri Rohayuningsih. (2009). Peranan Bpupki Dan Ppki Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia1. Forum Ilmu Sosial, 36(2), 184--194.

In'am, A. (2020). Peranan Pemuda Dalam Pendidikan Sosial Kemasyarakatan. INTIZAM: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 3, h. 1-10.

Januarharyono, Y. (2019). Peran Pemuda Di Era Globalisasi. Jurnal Ilmiah Magister Ilmu Administrasi, 13(1), 9.

Nyoto, Nyoto, R. L. V., Renaldo, N., & Purnama, I. (2022). Peran Pemuda Mengisi Kemerdekaan Bangsa Melalui Pemantapan Wawasan Kebangsaan. JUDIKAT: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 65--73.

Reynaldi, A., Ibrahim Khan, & Krisnawati. (2021). Peran Pemuda Dalam Pembangunan Desa. Tasnim Journal for Community Service, 2(1), 29--37. https://doi.org/10.55748/tasnim.v2i1.57

Santoso, G., Az Zahra, S., Putri Darmanto, A., Nur Aulia, A., & Nurlita, V. (2023). Sumpah Pemuda: Dalam Rangka Pembentukkan Karakter Pemuda Dimasa Kini dan Masa Depan. Jurnal Pendidikan Trasformatif, 02(03), 118--129.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun