Mohon tunggu...
Henny Purnama Sari
Henny Purnama Sari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Saya menulis banyak genre. Artikel, Cerpen, Puisi, Novel, Naskah Iklan (copywriting), Naskah Program Audio Visual (web series, program TV, TVC, dll.). Saya juga penggemar segala sesuatu beraroma "inovasi".

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Buat Apa Reunian?

14 Oktober 2016   17:15 Diperbarui: 14 Oktober 2016   18:19 1258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

58009ed224a9d5ac3e8b456f.jpeg
58009ed224a9d5ac3e8b456f.jpeg
   
58009edb24a9d5ac3e8b4570.jpeg
58009edb24a9d5ac3e8b4570.jpeg
Jauh-jauh dari Padang cuma buat penuhin tugas
sebagai peniup balon. wkakaka... Hebat Meryl Streep kita ini:
Tjahjani Dian Hari (Acay)

58009ee424a9d5ac3e8b4571.jpeg
58009ee424a9d5ac3e8b4571.jpeg
Biar doi fokus, kite intip aja dari sini ...  Iye, gak, Harri Kurnia?

KETIGA, ternyata setelah membiarkan diri dilumat atmosfer interaksi, begitu saja semua menjadi berbaur, melted; hampir tidak ada pembicaraan soal status sosial ekonomi ataupun mengaitkan apa yang ada kini dengan tingkat kesuksesan. Ini tidak seperti yang saya bayangkan sebelumnya. Namun, kondisi larut dalam atmosfer dan merasa sedang kembali berada di masa yang pernah dilewati bersama, adalah tepat seperti yang telah pernah saya bayangkan. 

58009eec24a9d5ac3e8b4572.jpeg
58009eec24a9d5ac3e8b4572.jpeg
"Jeung, ada masalah keluarga? Saya punya solusinya.
Saya kan Jaimreng. JaiMamah Loreng.  Belom tau, ya?"

KEEMPAT, jika mengamati keseluruhan berlangsungnya acara –yang sebagian besar porsinya diberikan kepada kesempatan mengenang masa lalu—  konsep acara reuni secara keseluruhan itu sangat membosankan. Seolah menggiring partisipannya untuk berlama-lama bermain dengan masa lalu. Dan ini, menurut saya, sangat tidak menarik. Meski demikian panitia telah mencoba mendudukkan seporsi kecil kekinian yang berupa acara perkenalan bisnis para alumni (dari yang kecil-kecilan hingga yang beranjak mapan) yang diharapkan berlanjut pada kerjasama bisnis antaralumni yang hasilnya dapat disisihkan untuk membantu para alumni yang perlu dibantu. Ini cukup menarik. 

Namun, ternyata, dalam acara reuni kemarin, program kekinian macam ini tidak menarik perhatian audiences. Hampir semua alumni yang hadir tidak memerhatikan sesi program kekinian bertema membangun organisasi bisnis bersama yang diberi nama "Sinergi 39" tersebut. Di berbagai sudut dan titik ruang, semua hadirin sibuk bersilaturahmi. Semua larut dalam atmosfer masa lalu. Ramai, berisik. Suara para pengisi acara tak terdengar. Pada sebuah kejap, situasi ini terasa seperti sebuah ruang kelas raksasa, di mana guru yang sedang mengajar dan memberikan materi tidak diperhatikan. Semua murid asyik sendiri dengan urusan mereka. Memerhatikan apa yang dipresentasikan terasa seperti memerhatikan guru di tengah-tengah suasana berisik. Dan ini sungguh tidak nyaman, dan tidak bisa menahan murid untuk lebih lama memerhatikan pelajaran, melainkan terpengaruh masuk ke suasana sekitarnya yang ramai seperti pasar.

58009ef524a9d5ac3e8b4573.jpeg
58009ef524a9d5ac3e8b4573.jpeg
Kang Roni 'Ojim' Kiat yang sedang menerangkan SINERGI 39

Barangkali program kekinian semacam obrolan bisnis itu perlu dipertimbangkan lagi penayangannya. Tidak efektif ternyata di hari-H reuni. Terlebih hadirinnya umum, belum tersaring menjadi kelompok yang lebih khusus, yang berminat dengan dunia bisnis. Mestinya program ini digelar sebagai kelanjutan acara reuni, tetapi sifatnya lebih tersaring, hanya yang berminat atau yang memiliki kepentingan saja yang menghadirinya.

Apakah dengan demikian berarti mau tidak mau, suka atau tidak suka, kita harus terima saja konsep reuni sebagai ajang nostalgia? Tidak usah dimasuki unsur kekinian? Saya pikir tidak begitu. Konsep acara yang tepat, menarik, termasuk desain posisi pengisi acara disandingkan dengan posisi audience yang dikreasikan secara unconventional, struktur dan interior venue yang menunjang acara, perlengkapan dan fasilitas acara, pemandu acara yang lihai, waktu dan jam penyelenggaraan yang nyaman, serta lokasi venue yang strategis. Dengan memerhatikan hal-hal ini dapat dipastikan kesan yang didapat semua yang hadir akan lebih dalam dan bergaung panjang. 

5800c2c624a9d5d53c8b4567.jpeg
5800c2c624a9d5d53c8b4567.jpeg
Keknya itu Si Dian Bheno, deh! 
5800c2d724a9d5d53c8b4568.jpeg
5800c2d724a9d5d53c8b4568.jpeg
Hai Bheno! Pa kabar lo? Masih di Gadis? Tampanglo ga brubah!

5800c2e024a9d5d53c8b4569.jpeg
5800c2e024a9d5d53c8b4569.jpeg
"Yep. Lo masih inget aje, Hen, gw Inong. Emang muke gw jadi mirip Vivin?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun