Mohon tunggu...
Henny Maria Heng
Henny Maria Heng Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah TK Kristen Immanuel Pontianak

Membahas terkait Orang Tua dan Anak | Do what you can with what you have and leave the results to God

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Seni Memotivasi untuk Kesuksesan Anak

22 Maret 2022   11:27 Diperbarui: 28 Maret 2022   00:30 2588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengajari anak membungkus hadiah. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Rumah adalah tempat untuk mendapatkan perlindungan baik fisik maupun psikis

Tahukah kamu? 

Kesuksesan seorang anak diawali dari rumah. Rumah adalah tempat untuk mendapatkan perlindungan baik secara fisik (panas/hujan/kecelakaan) dan psikis (perhatian, kasih sayang, keamanan mental). 

Rumah adalah tempat belajar pertama. Banyak hal yang dapat dipelajari di rumah, seperti: emosi dan kebiasaan positif, berdiskusi, mendengarkan pendapat, saling menghargai, saling menghormati, mengasihi, berkreasi, juga berinovasi. 

Anak adalah pembelajar  aktif, yang tidak pernah berhenti mencari informasi. Oleh karena itu, apabila didukung pula dengan motivasi yang baik dan tepat maka anak akan mampu bereksperimen dengan baik pula. 

Di sini, peran orang tua menjadi sangat penting. Orang tua dapat membantu anak menemukan apa yang menjadi bakat dan minat mereka dengan cara memotivasi mereka. Nah, untuk memotivasi anak diperlukan seni. 

Mengapa seni? Seni seperti apa yang dimaksud? 

Seni Memotivasi 

Seni adalah keahlian dalam membuat karya bermutu. Seni dibuat berdasarkan ide gagasan sehingga memiliki nilai estetika dan mampu memengaruhi perasaan orang lain. 

Jadi ketika orang tua memoticasi anak untuk mencapai suatu tujuan, maka orang tua harus memahami cara memotivasi yang baik. Ketika anak sudah memiliki motivasi tersebut, maka ini akan berdampak baik pula untuk hasilnya.

Motivasi belajar memiliki hubungan positif dengan hasil belajar

Orang tua dapat membantu anak untuk meraih kompetensi dengan memberikan teladan dalam hal ketekunan, sebaliknya orang tua yang menunjukkan kemalasan tidak dapat membantu anak termotivasi untuk rajin dan berprestasi. 

sumber: brightfocusphotography.com
sumber: brightfocusphotography.com

Pengaruh Motivasi terhadap Anak

Menurut Jeanne Ellis Omrod dalam bukunya yang berjudul Educational Psychology, menjelaskan terhadap tujuh pengaruh motivasi terhadap seseorang (khususnya seorang anak), yaitu:

  1. Motivasi mengarahkan perilaku seseorang untuk mencapai target;
  2. Motivasi meningkatkan usaha dan energi yang dikeluarkan untuk mencapai target;
  3. Motivasi membuat seseorang mau melalui suatu pekerjaan dan bertahan dalam suatu aktivitas;
  4. Motivasi memengaruhi proses berpikir seseorang;
  5. Motivasi memengaruhi apa dan bagaimana suatu informasi diproses;
  6. Motivasi menunjukkan konsekuensi yang diinginkan;
  7. Motivasi meningkatkan penampilan atau prestasi. 

Sebaliknya anak yang tumbuh tanpa motivasi akan mengalami hal-hal seperti berikut:

  1. Merasa tidak percaya diri/minder, hal ini diakibatkan dari kurangnya apresiasi, pujian, dan motivasi yang membuat anak merasa dirinya tidak cukup baik dan layak untuk bahagia. 
  2. Memiliki emosi yang tidak stabil, kurang mendapat perhatian dari orang tua cenderung membuat anak melakukan hal-hal guna mendapatkan perhatian, seperti menjadi pemarah.
  3. Selalu merasa cemas dan takut ketika melakukan suatu tindakan.
  4. Terlihat lesu dan tidak bersemangat. 
  5. Kecerdasan anak menurun, hal ini diakibatkan jarangnya bertemu dan berkomunikasi dengan orang tua.

Menjadi Seniman bagi Anak

Ayo belajar menjadi seniman bagi anak. Mari belajar bagaimana memotivasi anak untuk meraih kesuksesan. 

Lingkungan

Pertama, orang tua harus mempersiapkan tempat tinggal dan lingkungan yang baik, sekolah yang tepat dan kesempatan anak untuk berkembang dalam populasi yang ramah. Lingkungan belajar yang baik, ruangan yang tenang, nyaman, dan harmonis.

Role Model

Kedua, orang tua harus menjadi role model yang baik untuk anak. Konsisten dengan aturan dan menunjukkan kasih sayang dalam bentuk perilaku adalah bentuk sederhana dari menjadi role model. 

Waktu

Ketiga, orang tua harus menyiapkan waktu untuk anak. Membiasakan adanya moment makan bersama menjadi salah satu rahasia keluarga bahagia, karena kesempatan itu lah waktu untuk saling berkomunikasi. 

Komunikasi

Berkomunikasilah dengan anak sesering mungkin, itu menjadi hal yang sangat penting!

Kesempatan

Ketika anak mulai menunjukkan talenta atau bakat yang baik, sediakanlah peluang bagi mereka untuk mengembangkan hal tersebut dengan optimal. 

Beri anak kesempatan untuk memilih dan berani mengambil keputusan sehingga motivasi anak dalam melakukan kegiatan tersebut semakin meningkat. 

Mengajar

Ajarkan anak kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini dapat berkaitan dengan sikap dan perilaku.

Bimbingan

Berikan bimbingan untuk anak, terlebih ketika mereka mendapatkan kesulitan.

Jadwal Belajar 

Jadwal belajar menjadi unsur yang tidak kalah penting, buatlah jadwal tersebut bersama-sama dengan anak. Hal ini memacu kesepakatan yang datang dari kedua belah pihak. 

Selain itu, orang tua juga perlu menjelaskan kepada anak terkait manfaat dari ilmu pengetahuan serta menyediakan bacaan yang bermutu. 

Sesuaikan Harapan

Setiap orang tua tentu memiliki harapan-harapan tertentu untuk anaknya. Memiliki harapan tentu bukan hal yang salah, namun harapan tersebut harus disesuaikan dengan kemampuan anak. Oleh karena itu, penting untuk orang tua mengenal anak dengan baik. 

Penghargaan

Terakhir, berikan penghargaan. Penghargaan dapat berupa bentuk fisik seperti hadiah maupun sekedar pujian atas usaha dan proses yang sudah dijalankan anak, bukan pada hasilnya! 

Kesuksesan anak dapat diraih ketika mereka memberikan performa yang baik dan berusaha terhadap yang ingin dicapai. Bagaimana? Tidak sulit bukan menerapkan seni memotivasi ini?

Semoga artikel ini memberikan manfaat bagi semua pembaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun