Aku melangkah dalam kanvas kehidupan
Telah kulewati banyak nuansa warna
Ada yang menoreh luka
Adapula memori bahagia
Luka yang tertoreh masih membekas
Namun perlahan tapi pasti mulai mengering
Kuabadikan dalam bingkai kenangan
Nuansa bahagia yang pernah hadir
Di setiap hembusan nafasku
Aku bersyukur masih ada kesempatan
Berbuat baik bagi sesama
Yang membutuhkan bantuan
Daku tidaklah setinggi gunung
Namun tidak juga sedalam lautan
Diriku berada pada tanah yang kupijak
Hidup pada saat ini dan di sini
Pikiranku terkadang melanglang buana
Entah sudah sampai di mana
Batinku terasa lelah
Rasanya ingin kurebahkan tubuhku di rerumputan nan hijau
Rasa sejuk menerpa tubuhku
Sang bayu bertiup sepoi-sepoi.Â
Melambai pada sang hujan yang
berlalu
8eakan -akan enggan berpisahÂ
Sang Pelangi bergelayut anggun
di langit senja
Aku terpesona menatapnyaÂ
Ingin kugapai dikau wahai sang pelangi
dari tempatku berpijak
Kuabadikan kemilau pesonamuÂ
Dalam foto kenanganÂ
Asaku yang lama  terpendam
Kini bangkit untuk meneruskan langkah kehidupan
Akan kulukiskan hari-hariiku mendatang
Laksana indahnya nuansa pelangi
            Kendari, 25 Oktober 2024
            Henny Tunggeleng, S. Si.Â
           Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H