Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Schmuckstrasse Hamburg, Kawasan Pecinan Jerman yang Hilang

1 Februari 2025   21:49 Diperbarui: 1 Februari 2025   22:33 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kota pelabuhan Hamburg  | Foto: dok. pribadi/ Hennie Oberst 

Hansestadt Hamburg

Han Bao, begitu orang China menyebut Hamburg. Sama seperti Yogyakarta di Indonesia, Hamburg adalah negara bagian kota (Stadtstaat), kota sekaligus provinsi. Dengan jumlah penduduk sekitar 1,9 juta (Statista), Hamburg merupakan kota terbesar kedua di Jerman.

Hamburg dikenal juga sebagai Hansestadt, orang sering menyebut Hansestadt Hamburg. Ada beberapa Hansestadt di Jerman, bisa dilihat dari plat nomor kendaraan, dengan huruf "H" seperti HH untuk Hamburg.

Kota Hanseatic adalah kota yang termasuk dalam Hanseatic League*, merupakan aliansi ekonomi kota-kota perdagangan dan kelompok pengusaha yang mendominasi perdagangan di sepanjang pesisir Eropa Utara. Aliansi ini membentang dari Laut Balik hingga Laut Utara dan daratan Eropa 

(*Hanseatic League dibentuk di Eropa utara pada abad ke-12 dan berakhir pada abad ke-17.)

Bekas Kawasan Pecinan di Schmuckstrasse Hamburg | Foto: commons.wikimedia/ Emma7stern
Bekas Kawasan Pecinan di Schmuckstrasse Hamburg | Foto: commons.wikimedia/ Emma7stern

Jejak Komunitas Tionghoa di Jerman

Sejak awal abad ke-19 sudah ada imigran dari China yang ada di wilayah Eropa Barat. Di Berlin, ada dua orang Tionghoa dengan marga Feng yang bekerja untuk Raja Frederick William III, sebagai penerjemah dan berperan pada pengembangan sinologi (ilmu pengetahuan tentang bahasa dan budaya China).

Banyak orang China yang dipekerjakan sebagai awak kapal oleh perusahaan pelayaran, mereka dianggap gigih dan tidak banyak menuntut. Para mantan pekerja ini kemudian menetap dan membentuk komunitas di kota-kota pelabuhan Eropa, termasuk Hamburg. Kelompok lain dari orang Tionghoa datang ke Eropa untuk belajar, sebagian lainnya bekerja untuk Kekaisaran Jerman.

Papan peringatan bekas kawasan Pecinan Schuckstrasse Hamburg | Foto: commons.wikimedia/Hinnerk11 
Papan peringatan bekas kawasan Pecinan Schuckstrasse Hamburg | Foto: commons.wikimedia/Hinnerk11 

Schmuckstraße Hamburg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun