Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Ketika Mendapat Paket Tanpa Dipesan, Harus Bagaimana?

28 Januari 2025   05:19 Diperbarui: 31 Januari 2025   14:59 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika mendapat paket tanpa dipesan, harus bagaimana | Foto: Pexels/ Mizuno K

Sering kita mendapat paket kejutan, seperti hadiah dari kerabat dan teman. Perasaan kita pasti bahagia menerimanya. Akan tetapi, bagaimana jika paket itu dikirim oleh perusahaan e-commerce, padahal kita tidak pernah memesannya? 

Minggu lalu, saat suami menjemput di stasiun kereta, dia berkata, "Ada paket untukmu dari Amazon." 

Dalam hati saya bertanya-tanya, apa tidak salah? Ada hadiah kejutan dari seseorang? Tidak mungkin, karena tidak ada hari istimewa.

"Benarkah? Aku sudah lama nggak pernah belanja di situ," ujar saya ke suami. 

Mungkin sudah lebih dari satu dasawarsa marketplace itu tidak saya gunakan lagi. Bagaimana bisa ada paket, padahal saya tidak memesan apa pun. Suami juga heran, karena dia mengetahui kalau lokapasar yang terbesar ini tidak saya gunakan lagi. 

Ini bukan kali pertama saya mendapat paket kejutan dari marketplace ini. Beberapa tahun lalu saya pernah mendapat barang elektronik. Lain waktu saya mendapat kiriman baju. Kedua barang ini sudah saya hibahkan kepada orang lain, yang lebih bisa memanfaatkannya. 

Dengan rasa penasaran, saya perhatikan bagian luar paket dengan logo Amazon. Saya buka paketnya, nota pembelian dan label retur barang tidak ada, tapi ini sudah biasa karena hampir semua dilakukan online. Ternyata, isi paketnya; satu set sikat gigi elektrik dari merek yang bagus, lengkap dengan refill beberapa sikat gigi. 

Wajah putri saya berseri-seri. "Ma, darf ich das Paket haben?" Dia bertanya, apa boleh paketnya untuk dia. Saya dan suami tertawa. Lalu, saya katakan, isi paket ini boleh untuk dia setelah kami mengetahui dengan jelas status paketnya. 

Paket "misterius" dan brushing

Sekarang kita tidak perlu menghabiskan waktu untuk mendapat informasi dan jawaban. Kasus paket misterius seperti ini banyak terjadi. Banyak orang mendapat paket tanpa pernah memesannya. Isi paket-paket misterius beragam, dari barang kecil seperti perangkap tikus hingga smartphone dan perangkat teknis berkualitas tinggi. 

Belum diketahui dengan jelas alasan pastinya. Menurut pusat layanan konsumen, paket misterius ini tidak berasal dari Amazon, melainkan dari satu marketplace yang terpisah.

Di Jerman, paket misterius seperti ini banyak dilakukan pengecer dari negara lain, seperti Cina. Trik ini digunakan untuk meningkatkan peringkat penjualan mereka di marketplace.

Jadi, penjual barang membeli produknya sendiri. Barang-barang ini mereka kirim ke alamat orang lain secara random. Dengan cara ini, mereka kemudian memberi ulasan dan rating positif.

Taktik seperti ini dalam e-commerce dikenal dengan istilah "brushing". Brushing atau review brushing adalah strategi untuk menciptakan penjualan dan ulasan palsu untuk suatu produk.

Apa yang harus dilakukan

Brushing ini ditemukan di hampir semua e-commerce. Oleh sebab itu, selalu ada peringatan bagi konsumen mengenai hal ini, serta tindakan apa yang seharusnya dilakukan. 

Misalnya di Amazon, jika ada yang menerima barang tanpa ada pemesanan agar segera melaporkannya melalui layanan konsumen, dengan memberikan informasi seperti; 

  • jumlah paket yang diterima
  • nomor pengiriman yang tertera di label paket
  • foto label pengiriman (opsional)
  • informasi lain yang ada di paket. 

Dengan adanya laporan dari konsumen, pihak lokapasar bekerjasama dengan penegak hukum dapat terus menyelidikinya dan mengambil tindakan yang sesuai kebijakan dan hukum yang berlaku. Pihak marketplace dapat menangguhkan atau mencabut otorisasi penjualan, serta menahan pembayaran. 

Bagaimana dengan paket yang diterima? 

Di marketplace tertulis, "Anda tidak perlu mengembalikan barang tersebut."

(Anak saya tersenyum senang mendapat sikat gigi elektrik baru.)

Paket tanpa pemesanan ini tidak mungkin dikembalikan, karena riwayat pemesanannya tidak ada. Lagi pula, siapa yang akan menanggung biaya pengirimannya.

Secara kasatmata, kita sebagai konsumen tidak dirugikan. Namun, saya sebagai penerima paket misterius, bahkan ini untuk ketiga kalinya, merasa tidak nyaman dengan data pribadi yang tercuri.

Saya pikir, memang sudah seharusnya segera dilaporkan kasus paket misterius seperti ini. Tindakan ini dapat membantu mempertahankan rating yang jujur dari konsumen, sekaligus juga menguntungkan kedua belah pihak.

Hennie Triana Oberst
Germany, 27.01.2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun