Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kasih Sayang dan Ketulusan Tanpa Batas

4 Oktober 2024   01:21 Diperbarui: 4 Oktober 2024   02:51 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Setahun kemudian saya beruntung bisa berkenalan dan menjadi teman Bu Roselina Tjiptadinata. Dilihat dari namanya, bisa dipastikan, beliau adalah istri dari Pak Tjiptadinata.

Bu Roselina yang keibuan, bisa saya dirasakan ketulusan kasih sayang seorang ibu. Beliau memang betul-betul cocok menjadi sosok keteladanan seorang ibu. 

Bu Roselina awalnya memanggil saya dengan sebutan "Mbak Hennie". Belakangan, beliau memanggil saya dengan sebutan "ananda Hennie" dengan tambahan "yang kami sayangi". Sebutan, yang saya yakin diucapkan dengan ketulusan hati. Dipastikan, bukan saya satu-satunya yang mendapat panggilan ini. Namun begitu, panggilan ini bukan basa-basi, melainkan bentuk kasih sayang seorang ibu. 

Pertemanan saya dengan Bu Lina (panggilan saya terhadap beliau) dan Pak Tjiptadinata makin dekat. Interaksi yang dimulai dari saling berkunjung dan menyapa lewat tulisan kemudian berlanjut terhubung melalui media sosial. 

Pada suatu waktu, saya pernah mengajak Pak Tjipta (begitu saya memanggil beliau) untuk meramaikan satu blog bersama yang dibangun oleh seorang sahabat penulis (alm). Saya merasa bangga dan tersanjung, saat Pak Tjipta dengan senang hati menyambut ajakan menulis di blog yang relatif kecil itu. 

Lambat laun, persahabatan kami ini makin dekat. Kami bertiga juga berhubungan lewat jalur pribadi, saling bertukar berita menggunakan aplikasi perpesanan.

Perhatian dan ketulusan hati mereka berdua sungguh tanpa batas. Saat saya lama absen dan tidak menulis di Kompasiana, mereka menanyakan kabar saya. Apakah saya baik-baik saja? 

Perhatian seperti ini, yang mungkin bagi orang lain dianggap biasa saja, tetapi tidak bagi saya. Ketika orang lain bertanya kabar saya, bagi saya, itu adalah bentuk kasih sayang dan ketulusan hati yang luar biasa dan tanpa batas. 

Ya, memang tidak ada dinding pembatas antarbenua yang terbentang luas di antara kami.

Kasih sayang dan cinta pasangan luar biasa ini begitu nyata. Bu Roselina dan Pak Tjiptadinata bisa memberi contoh baik kepada kita, biduk rumah tangga tidak selalu berjalan di jalur bebas hambatan. Pernikahan mereka berdua memasuki usia 60 tahun, angka yang mengagumkan dan sulit untuk dicapai oleh banyak pasangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun