Â
Setahun kemudian saya beruntung bisa berkenalan dan menjadi teman Bu Roselina Tjiptadinata. Dilihat dari namanya, bisa dipastikan, beliau adalah istri dari Pak Tjiptadinata.
Bu Roselina yang keibuan, bisa saya dirasakan ketulusan kasih sayang seorang ibu. Beliau memang betul-betul cocok menjadi sosok keteladanan seorang ibu.Â
Bu Roselina awalnya memanggil saya dengan sebutan "Mbak Hennie". Belakangan, beliau memanggil saya dengan sebutan "ananda Hennie" dengan tambahan "yang kami sayangi". Sebutan, yang saya yakin diucapkan dengan ketulusan hati. Dipastikan, bukan saya satu-satunya yang mendapat panggilan ini. Namun begitu, panggilan ini bukan basa-basi, melainkan bentuk kasih sayang seorang ibu.Â
Pertemanan saya dengan Bu Lina (panggilan saya terhadap beliau) dan Pak Tjiptadinata makin dekat. Interaksi yang dimulai dari saling berkunjung dan menyapa lewat tulisan kemudian berlanjut terhubung melalui media sosial.Â
Pada suatu waktu, saya pernah mengajak Pak Tjipta (begitu saya memanggil beliau) untuk meramaikan satu blog bersama yang dibangun oleh seorang sahabat penulis (alm). Saya merasa bangga dan tersanjung, saat Pak Tjipta dengan senang hati menyambut ajakan menulis di blog yang relatif kecil itu.Â
Lambat laun, persahabatan kami ini makin dekat. Kami bertiga juga berhubungan lewat jalur pribadi, saling bertukar berita menggunakan aplikasi perpesanan.
Perhatian dan ketulusan hati mereka berdua sungguh tanpa batas. Saat saya lama absen dan tidak menulis di Kompasiana, mereka menanyakan kabar saya. Apakah saya baik-baik saja?Â
Perhatian seperti ini, yang mungkin bagi orang lain dianggap biasa saja, tetapi tidak bagi saya. Ketika orang lain bertanya kabar saya, bagi saya, itu adalah bentuk kasih sayang dan ketulusan hati yang luar biasa dan tanpa batas.Â
Ya, memang tidak ada dinding pembatas antarbenua yang terbentang luas di antara kami.
Kasih sayang dan cinta pasangan luar biasa ini begitu nyata. Bu Roselina dan Pak Tjiptadinata bisa memberi contoh baik kepada kita, biduk rumah tangga tidak selalu berjalan di jalur bebas hambatan. Pernikahan mereka berdua memasuki usia 60 tahun, angka yang mengagumkan dan sulit untuk dicapai oleh banyak pasangan.