Di Swiss misalnya, yang bukan negara EU, tetapi menjadi bagian negara Schengen, kontrol perbatasan masih ada. Hanya saja, dilakukan secara random dan tidak ada pembubuhan stempel masuk dan keluar negara pada paspor.
Stempel untuk penduduk Jerman
Stempel pada paspor juga tidak diberikan pada penduduk yang menetap di Jerman. Ini berlaku pada saat meninggalkan dan kembali ke Jerman. Mungkin peraturan ini juga diterapkan di beberapa negara Eropa dan negara di benua lainnya.
Pernah, sekali waktu, stempel paspor diberikan petugas imigrasi di Jerman. Namun, itu hanya untuk putri saya, saat dia masih kecil. Ketika giliran kami menuju meja imigrasi, pria yang bertugas memanggil putri saya untuk mendekat dan berdiri di sampingnya.Â
Pria itu mengatakan anak saya boleh membubuhkan sendiri stempel di paspornya. Pengalaman menarik, yang membuat wajah anak saya berseri-seri.
Digitalisasi menghapus stempel paspor
Suka tidak suka, kehidupan kita dan sistem yang berlaku akan mengikuti perkembangan teknologi. Stempel di paspor juga mengalami perubahan. Di era digital seperti sekarang, stempel manual di paspor perlahan mulai menghilang. Perubahan ini dilakukan untuk penyederhanaan sistem pencatatan pendatang keluar dan masuk satu negara.Â
Negara seperti Amerika Serikat perubahan ini sudah diterapkan. Tanda masuk ke Amerika Serikat didapatkan oleh wisatawan secara digital, melalui situs resmi online yang diberlakukan. Jepang mengubahnya dengan menerbitkan kode QR sebagai dokumen untuk masuk dan keluar negara.Â
Negara Uni Eropa juga akan mengganti stempel manual ini dengan EES (Entry/Exit System) dimulai November 2023. Kedatangan dan keberangkatan wisatawan dari negara non-Uni Eropa akan dicatat secara digital.Â
Namun, setiap pergantian sistem selalu membutuhkan waktu. Penggunaan stempel manual di paspor masih tetap berlaku hingga penerapan EES di lapangan merata di semua bandara internasional negara Uni Eropa.Â