Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menengok Keindahan Pura Ulun Danu Batur di Bali

2 Oktober 2023   00:00 Diperbarui: 7 Oktober 2023   13:21 1399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Satu lorong di bagian area dalam Pura Ulun Danu Batur | foto: HennieOberst 

Berada di Bali tanpa mengunjungi pura, rasanya kurang lengkap. Namun, kegiatan ini tidak saya lakukan selama anak masih kecil. Alasannya, pura merupakan tempat ibadah.  Saya tidak mau sembarangan mengajak putri saya yang masih kecil, meskipun pura menjadi salah satu tujuan wisatawan.

Bagi saya, berwisata ke pura dengan anak kecil bisa cepat membuat mereka bosan dan tidak menikmati perjalanan. Selain itu, yang paling penting, ada kemungkinan anak akan mengganggu umat yang sedang beribadah. 

Kali ini, ketika berkunjung kembali ke Bali, keadaan sudah berubah. Putri saya sudah remaja, begitu juga sepupunya yang ikut liburan bersama. Ketertarikan remaja akan tempat wisata juga mulai berubah

Satu gerbang di dalam Pura Ulun Danu Batur | foto: HennieOberst 
Satu gerbang di dalam Pura Ulun Danu Batur | foto: HennieOberst 
Saya bersama keluarga, kakak dan adik beserta keluarga mereka, serta dua orang ponakan. Pada liburan terakhir, kami lebih banyak menghabiskan waktu berkumpul di penginapan yang nyaman dan jauh dari keramaian. Menikmati suasana pantai dan bersantai di kolam renang tanpa terganggu tamu lainnya. 

Pada liburan ini kami memutuskan untuk melakukan tur ke beberapa tempat. Keluarga besar memerlukan mobil besar. Sangat terbantu dengan aplikasi yang ada.

Menghindari monyet yang nakal 

Anak-anak antusias untuk mengunjungi pura yang lumayan besar. Kami tidak berencana mengunjungi Pura Besakih karena sudah pernah ke sana, dan kemungkinan sangat ramai wisatawan.

Sewaktu makan malam, kami bertanya kepada seorang pramusaji yang sepertinya banyak mengetahui tempat wisata. Pria yang ramah itu mengatakan, Pura Uluwatu sebetulnya sangat bagus. Pemandangan di sana juga luar biasa indah.

Hanya saja, dia tidak menyarankan kami ke sana. Menurutnya, monyet di sekitar Pura Uluwatu cukup nakal dan suka merampas barang-barang wisatawan.
Akhirnya, kami putuskan jalan-jalan ke Kintamani dan mampir ke Pura Ulun Danu Batur. 

Pura Ulun Danu Batur

Selesai sarapan, kami menunggu jemputan di lobi hotel. Lantaran perjalanan ini bakal lama, kami harus berangkat relatif pagi. "Stres saat liburan," celetuk putri saya.

Lumayan lama di perjalanan hingga kami tiba di tujuan pertama, Pura Ulun Danu Batur. Dari jauh terlihat bendera merah putih (menjelang peringatan Hari Kemerdekaan) dan penjor menghiasi gerbang pura.

Gerbang Pura Ulun Danu Batur dihiasi bendera Merah Putih | foto: HennieOberst 
Gerbang Pura Ulun Danu Batur dihiasi bendera Merah Putih | foto: HennieOberst 
Pura Ulun Danu Batur gampang dicapai karena letaknya di pinggir jalan raya Kintamani - Singaraja. Pak supir memarkir mobil di tempat parkir seberang pura. 

Di samping tempat parkir ada tempat penyewaan sarung. Memasuki pura wajib menggunakan sarung. Pengunjung dapat menyewa sarung dengan harga sewa Rp 50.000 per sarung, atau membeli sarung yang juga dijual di sana.

Kami memasuki pura, didampingi oleh seorang ibu dari area penyewaan sarung. Pengunjung tidak harus membayar tiket atau pungutan lain untuk memasuki pura.

Satu lorong di bagian area dalam Pura Ulun Danu Batur | foto: HennieOberst 
Satu lorong di bagian area dalam Pura Ulun Danu Batur | foto: HennieOberst 

Pura Ulun Danu Batur dikenal juga dengan sebutan "Pura Batur" atau "Pura Ulun Danu." Pura ini merupakan pura kedua terpenting di Bali, setelah Pura Besakih. Menurut keterangan ibu yang mengantar kami, Pura Ulun Danu Batur adalah pura perempuan, sedangkan pura laki-laki adalah Pura Besakih, yang merupakan pura terbesar di Bali.

Pura Besakih disebut dengan Pura Purusa, dan Pura Batur disebut Pura Pradana.

Di Pura Besakih, Tuhan dipuja untuk menguatkan jiwa kerohanian umat, untuk mencapai kebahagian spiritual. Di Pura Batur, Tuhan dipuja untuk menguatkan spiritual umat dalam membangun kemakmuran ekonomi. (babadbali.com)

Pura Ulun Danu Batur dedikasikan untuk Dewa Wisnu dan Dewi Danu, dewi danau dan sungai. Di sini, umat berdoa untuk  kesuburan ladang dan perkebunan di sekitarnya. 

Awalnya Pura Batur ini bernama Pura Tampurhyang. Konon Pura Tampurhyang sudah berdiri sejak abad ke-11, di tepi Danau Batur, tepat di bawah Gunung Batur. Akan tetapi, letusan gunung yang terjadi pada tahun 1926 begitu dahsyat. Desa Batur rusak parah dan pura terkubur oleh lahar.

Penduduk khawatir bencana akan terulang kembali. Mereka pindah ke lokasi yang lebih tinggi dari sebelumnya, kemudian membangun kembali desa mereka dan Pura Batur. 

Gunung Batur dilihat dari tepi dinding pembatas Pura Batur | foto: HennieOberst 
Gunung Batur dilihat dari tepi dinding pembatas Pura Batur | foto: HennieOberst 

Di area pura tidak banyak wisatawan yang datang. Saat itu terlihat hanya rombongan kami dan beberapa turis dari Jepang. Area pura tidak seluruhnya dibuka untuk umum. Menurut ibu pendamping, hanya orang tertentu dan ada hubungan dengan ibadah yang boleh memasuki tempat itu.

Pura yang terbuat dari batuan vulkanik ini berada di area yang sangat luas. Kawasan pura dibangun berlapis. Mengingatkan akan bangunan vihara dan kompleks istana. Di Pura Ulun Danu Batur terdiri dari 9 pura utama, dengan 285 tempat suci dan paviliun yang didedikasikan untuk para dewa.

Pura Bratan Bali | foto: HennieOberst 
Pura Bratan Bali | foto: HennieOberst 
Dari bagian dalam di salah satu sisi dinding pembatas pura, pengunjung dapat menikmati keindahan Gunung Batur. Pemandangan yang luar biasa dan mengagumkan.

Sangat disayangkan, waktu kami terbatas. Perjalanan dilanjutkan ke tempat wisata lainnya.

***

Hennie Triana Oberst
Germany, 01.10.2023
Rujukan: Bali, Wonderful Bali, Planet2go

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun