Kejadian ini tepat di depan loket taksi resmi bandara. Mereka mengatakan tarif taksi yang jumlahnya dua kali lipat harga resmi. Lantaran saya sudah membaca situs resmi Bandara Denpasar, maka saya menolak. Seorang pria menunjuk dan mengantarkan kami ke loket taksi resmi bandara.Â
Selain taksi, tersedia juga layanan transportasi umum lainnya, seperti bus, dan tidak ketinggalan taksi online Grab.Â
Pantai kian bersih
Beberapa kali berlibur ke Bali bersama suami dan anak, kami memilih hotel di tempat yang tidak terlalu padat. Bahkan pada jalan-jalan terakhir, saat kumpul dengan keluarga besar, kami menginap di vila pinggir pantai dan dekat sawah.Â
Namun, itu terjadi pada satu dekade yang lalu. Ketika itu, anak-anak masih kecil dan lebih suka dekat dengan orang tuanya. Kali ini, putri saya dan sepupu-sepupunya pada fase usia remaja. Mereka ingin menginap di tempat yang dekat dengan keramaian.
Kami pilih hotel yang berada di Legian. Tempat yang strategis dengan banyak restoran dan toko di sekitarnya, serta Pantai Legian cuma berjarak 700 meter. Kami bisa berjalan kaki jika ingin mencoba beragam kuliner, berbelanja, atau bersantai di pantai pada sore hari sambil menikmati sunset.Â
Bali terlihat semakin menarik dan bersih, tidak hanya di sepanjang jalan, tetapi juga di sepanjang pantai. Sehabis mampir ke satu shopping mall di Kuta, kami memutuskan untuk berjalan kaki kembali ke hotel.  Menyusuri pinggir pantai merupakan hal yang menyenangkan, dan pantai terlihat makin bersih. Â
Jika tidak ingin berjalan di atas pasir, tersedia trotoar yang rapi di sepanjang jalur. Di sampingnya berjajar warung yang menawarkan minuman dan kudapan.Â
Menurut saya yang sudah lama tidak berkunjung ke tempat ini, Bali terlihat semakin bersih dan teratur. Pedagang asongan yang berkeliling di pantai masih ada, tetapi tidak terlalu banyak. Bila tidak tertarik dengan dagangan atau jasa yang ditawarkan, bilang saja tidak, mereka akan pergi dan tidak akan memaksa.