Membaca beberapa tulisan, ternyata tidak ada nama Makassar yang menyebut satu tempat, kecuali nama kota di Indonesia dan nama restoran di Munich.Â
Membaca ulasan di media tentang restoran Makassar, disebutkan bahwa ini adalah restoran Prancis dengan cita rasa kuliner negara-negara koloninya.Â
Seperti kita ketahui, Prancis merupakan salah satu negara yang memiliki daerah jajahan yang luas. Sampai saat ini, Prancis adalah satu-satunya negara Eropa yang masih mempertahankan sisa wilayah jajahannya. Wilayah ini sekarang dikenal dengan sebutan "overseas departments, territorial communities, atau overseas territories".
Indonesia (dulu Hindia Belanda) juga pernah berada di bawah kekuasaan Prancis selama 5 tahun (1806-1811) kala VOC Belanda mengalami krisis. Kekuasaan kemudian beralih di tangan Inggris selama 4 tahun, setelah itu dikembalikan kepada Belanda.Â
Kata Indonesia tidak terdapat di dalam daftar menu. Akan tetapi ada makanan dengan nama "Sate Makassar". Ini adalah sate ayam dengan bumbu kacang, disajikan bersama dengan salad dan kentang goreng.Â
Komentar dan ulasan tentang restoran ini menyajikan hidangan lezat dengan makanan yang dimasak dengan rempah-rempah, khas kuliner negara-negara koloni. Restoran ini juga masuk dalam daftar salah satu restoran yang direkomendasikan.
Lain kali saat berada di Munich akan saya coba makanan di restoran ini. Siapa tahu nanti saya punya kesempatan juga mengunjungi Makassar yang sebenarnya di tanah air dan dapat membandingkan rasa makanan yang saya cicipi.
Salam hangat dari Jerman
Hennie Triana Oberst
Germany, 06.04.2023
Rujukan: Makassar/makassarkota.go.id
Imperialismus Frankreich
Restaurant Makassar/ sueddeutsche.de
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H