Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Cuci Mata di Museum BMW Munich

18 Maret 2023   10:24 Diperbarui: 20 Maret 2023   12:48 1553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BMW Museum Munich | foto: HennieOberst 

Apa yang identik dengan Munich selain Oktoberfest, sepak bola, dan Weißwurst atau sosis putih?

Sudah dipastikan, kita kenal dengan BMW. Satu merek mobil Jerman yang berasal dari kota ini.

Beberapa kali saya berada di Munich (München), tetapi selalu terlewatkan kesempatan mengunjungi museum BMW. Pada kunjungan yang lalu saya paksakan diri untuk mampir meskipun tidak fit.

Ragam model mobil dari waktu ke waktu | foto: HennieOberst 
Ragam model mobil dari waktu ke waktu | foto: HennieOberst 
Museum ini berada dekat dengan Olympiapark (Taman Olimpiade), tempat diselenggarakan Olimpiade ke-20 tahun 1972. Lokasinya berada di kompleks BMW, berhadapan dengan kantor pusat BMW Grup yang berbentuk empat silinder, (disebut BMW-Turm atau Menara BMW), di mana putri saya baru-baru ini memenuhi tugas sekolah untuk praktik kerja profesi. 

Baca juga:

Manfaat dan Kewajiban Praktik Kerja Profesi Siswa Jerman

Mobil produksi pertama BMW | foto: HennieOberst 
Mobil produksi pertama BMW | foto: HennieOberst 

Museum BMW 

Dari jalan raya terlihat Menara BMW berwarna silver yang menjulang berhadapan dengan gedung yang relatif rendah berbentuk mirip mangkuk. Bangunan yang juga berwarna silver ini adalah Museum BMW.

Museum BMW mulai dibuka untuk umum pada tahun 1973, tidak lama setelah penyelenggaraan Olimpiade di Munich. Bangunan ini adalah karya Prof. Karl Schwanzer, seorang arsitektur dari Wina. Karena bentuknya yang unik, gedung dijuluki ini sebagai "Salatschüssel" (Mangkuk Salad) dan "Weißwurstkessel" (Panci Sosis Putih).

Sepeda motor produksi awal BMW | foto: HennieOberst 
Sepeda motor produksi awal BMW | foto: HennieOberst 
Di area seluas 4.000 meter persegi pengunjung dapat menikmati perjalanan sejarah dan industri BMW. Di bagian Museum Junior ditawarkan tur interaktif khusus untuk anak dan remaja. Dengan demikian mereka akan lebih mudah memahami barang-barang yang dipamerkan di sini.

Pengunjung dapat menjelajahi Museum BMW dengan membayar tiket 10 euro untuk dewasa  dan 7 euro untuk anak-anak, siswa di bawah 18 tahun, penyandang disabilitas, sukarelawan, pensiunan, pengangguran, Klub BMW, pegawai BMW, asosiasi pemandu wisata Munich, asosiasi pemandu wisata Jerman, jurnalis. Museum buka setiap hari Selasa hingga Minggu, pukul 10 - 18.

Ragam model mobil di museum BMW | foto: HennieOberst 
Ragam model mobil di museum BMW | foto: HennieOberst 
Sejarah BMW

Perusahaan mobil dengan logo lingkaran dan warna putih biru di bagian tengah yang kita kenal sekarang dimulai tahun 1916 oleh Karl Rapp dan Gustav Otto. Dari Bayerische Flugzeug Werke AG (BFW) perusahaan milik Gustav Otto dan Rapp Motorenwerke GmbH milik Karl Rapp menjadi Bayerische Motoren Werke (BMW) GmbH, kemudian berubah menjadi AG pada 1918.

catatan:
GmbH: Gesellschaft mit beschränkter Haftung (Ltd)
AG: Aktiengesellschaft (Inc)

Museum BMW Muenchen - foto: HennieOberst 
Museum BMW Muenchen - foto: HennieOberst 
Perusahaan yang berbasis di Munich ini awalnya produsen mesin pesawat terbang Jerman. Mesin pesawat militer banyak dibuat dan meningkat tajam karena Perang Dunia Pertama dan mendatangkan banyak keuntungan bagi perusahaan. Namun, hal ini tidak berlangsung lama. Dengan adanya Perjanjian Versailles tahun 1919 produksi mesin pesawat dilarang di Jerman.

(Perjanjian Versailles; perjanjian damai mengakhiri Perang Dunia Pertama antara Sekutu dan Kekaisaran Jerman)

Mobil kecil BMW Isetta | foto: HennieOberst 
Mobil kecil BMW Isetta | foto: HennieOberst 
Demi menghindari kebangkrutan, BMW beralih memproduksi mesin truk dan kapal. Lalu mereka mengembangkan mesin boxer untuk sepeda motor pada tahun 1922. Prinsip pemasangan mesin boxer secara melintang untuk pendinginan udara yang lebih baik masih berlaku untuk sepeda motor BMW hingga saat ini.

BMW Museum Munich | foto: HennieOberst 
BMW Museum Munich | foto: HennieOberst 
BMW mulai mulai memasuki bisnis mobil pada 1928 dan terus berkembang. Akibat serangan udara Sekutu pada Perang Dunia Kedua pabrik di Munich hancur total. 

Sepeda motor R24 merupakan kendaraan yang diproduksi setelah Perang Dunia Kedua. Produksi yang banyak diminati dan laris. 

Museum BMW M Muenchen | foto: HennieOberst 
Museum BMW M Muenchen | foto: HennieOberst 
Perusahaan mampu bangkit kembali. BMW kemudian mulai merambah pada produksi mobil mewah pada 1951. 

Seperti perjalanan hidup, bisnis juga mengalami naik turun. BMW kembali mengalami titik rendah pada akhir 1950. Akan tetapi perusahan kembali mampu mengatasinya.

Dari perusahaan yang memproduksi mesin pesawat, BMW berevolusi menjadi produsen otomotif yang dikenal dunia hingga saat ini. BMW menjadi identik dengan mobil sedan sporty dari Jerman dengan pengerjaan yang berkualitas dan teknologi mesin yang luar biasa. Dari perusa

Sepeda motor BMW di museum Munich 
Sepeda motor BMW di museum Munich 
Arti Logo BMW

Pada awal perusahaan berdiri logo tidak terlalu penting. Warna biru putih di bagian tengah logo BMW adalah warna bendera Negara Bagian Bavaria (Bayern), tempat asal BMW. Namun begitu, banyak orang menganggap bagian tengah logo adalah baling-baling.

Hal ini terjadi sejak keluarnya iklan BMW tahun 1929, pada awal Depresi Besar. Perusahaan mengiklankan mesin pesawat baru yang dibuat BMW di bawah lisensi Pratt & Whitney. Gambar baling-baling berputar dianggap cocok dengan citra perusahaan dengan menonjolkan keahlian perusahaan dalam konstruksi pesawat terbang.

Koleksi mobil di museum BMW Munich | foto: HennieOberst 
Koleksi mobil di museum BMW Munich | foto: HennieOberst 

Akhir kata

Meskipun bukan penggemar mobil, saya sangat menikmati cuci mata di Museum BMW. Yuk, jalan-jalan ke Museum BMW. Dijamin tidak membosankan.

Hennie Triana Oberst
Germany, 18.03.2023
Rujukan: BMW Museum, Die Geschichte von BMW

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun