Apa yang identik dengan Munich selain Oktoberfest, sepak bola, dan Weißwurst atau sosis putih?
Sudah dipastikan, kita kenal dengan BMW. Satu merek mobil Jerman yang berasal dari kota ini.
Beberapa kali saya berada di Munich (München), tetapi selalu terlewatkan kesempatan mengunjungi museum BMW. Pada kunjungan yang lalu saya paksakan diri untuk mampir meskipun tidak fit.
Museum ini berada dekat dengan Olympiapark (Taman Olimpiade), tempat diselenggarakan Olimpiade ke-20 tahun 1972. Lokasinya berada di kompleks BMW, berhadapan dengan kantor pusat BMW Grup yang berbentuk empat silinder, (disebut BMW-Turm atau Menara BMW), di mana putri saya baru-baru ini memenuhi tugas sekolah untuk praktik kerja profesi.Â
Baca juga:
Dari jalan raya terlihat Menara BMW berwarna silver yang menjulang berhadapan dengan gedung yang relatif rendah berbentuk mirip mangkuk. Bangunan yang juga berwarna silver ini adalah Museum BMW.
Museum BMW mulai dibuka untuk umum pada tahun 1973, tidak lama setelah penyelenggaraan Olimpiade di Munich. Bangunan ini adalah karya Prof. Karl Schwanzer, seorang arsitektur dari Wina. Karena bentuknya yang unik, gedung dijuluki ini sebagai "Salatschüssel" (Mangkuk Salad) dan "Weißwurstkessel" (Panci Sosis Putih).
Di area seluas 4.000 meter persegi pengunjung dapat menikmati perjalanan sejarah dan industri BMW. Di bagian Museum Junior ditawarkan tur interaktif khusus untuk anak dan remaja. Dengan demikian mereka akan lebih mudah memahami barang-barang yang dipamerkan di sini.
Pengunjung dapat menjelajahi Museum BMW dengan membayar tiket 10 euro untuk dewasa  dan 7 euro untuk anak-anak, siswa di bawah 18 tahun, penyandang disabilitas, sukarelawan, pensiunan, pengangguran, Klub BMW, pegawai BMW, asosiasi pemandu wisata Munich, asosiasi pemandu wisata Jerman, jurnalis. Museum buka setiap hari Selasa hingga Minggu, pukul 10 - 18.
Sejarah BMWPerusahaan mobil dengan logo lingkaran dan warna putih biru di bagian tengah yang kita kenal sekarang dimulai tahun 1916 oleh Karl Rapp dan Gustav Otto. Dari Bayerische Flugzeug Werke AG (BFW) perusahaan milik Gustav Otto dan Rapp Motorenwerke GmbH milik Karl Rapp menjadi Bayerische Motoren Werke (BMW) GmbH, kemudian berubah menjadi AG pada 1918.
catatan:
GmbH: Gesellschaft mit beschränkter Haftung (Ltd)
AG: Aktiengesellschaft (Inc)
Perusahaan yang berbasis di Munich ini awalnya produsen mesin pesawat terbang Jerman. Mesin pesawat militer banyak dibuat dan meningkat tajam karena Perang Dunia Pertama dan mendatangkan banyak keuntungan bagi perusahaan. Namun, hal ini tidak berlangsung lama. Dengan adanya Perjanjian Versailles tahun 1919 produksi mesin pesawat dilarang di Jerman.
(Perjanjian Versailles; perjanjian damai mengakhiri Perang Dunia Pertama antara Sekutu dan Kekaisaran Jerman)
Demi menghindari kebangkrutan, BMW beralih memproduksi mesin truk dan kapal. Lalu mereka mengembangkan mesin boxer untuk sepeda motor pada tahun 1922. Prinsip pemasangan mesin boxer secara melintang untuk pendinginan udara yang lebih baik masih berlaku untuk sepeda motor BMW hingga saat ini.
BMW mulai mulai memasuki bisnis mobil pada 1928 dan terus berkembang. Akibat serangan udara Sekutu pada Perang Dunia Kedua pabrik di Munich hancur total.Â
Sepeda motor R24 merupakan kendaraan yang diproduksi setelah Perang Dunia Kedua. Produksi yang banyak diminati dan laris.Â
Perusahaan mampu bangkit kembali. BMW kemudian mulai merambah pada produksi mobil mewah pada 1951.Â
Seperti perjalanan hidup, bisnis juga mengalami naik turun. BMW kembali mengalami titik rendah pada akhir 1950. Akan tetapi perusahan kembali mampu mengatasinya.
Dari perusahaan yang memproduksi mesin pesawat, BMW berevolusi menjadi produsen otomotif yang dikenal dunia hingga saat ini. BMW menjadi identik dengan mobil sedan sporty dari Jerman dengan pengerjaan yang berkualitas dan teknologi mesin yang luar biasa. Dari perusa
Arti Logo BMW
Pada awal perusahaan berdiri logo tidak terlalu penting. Warna biru putih di bagian tengah logo BMW adalah warna bendera Negara Bagian Bavaria (Bayern), tempat asal BMW. Namun begitu, banyak orang menganggap bagian tengah logo adalah baling-baling.
Hal ini terjadi sejak keluarnya iklan BMW tahun 1929, pada awal Depresi Besar. Perusahaan mengiklankan mesin pesawat baru yang dibuat BMW di bawah lisensi Pratt & Whitney. Gambar baling-baling berputar dianggap cocok dengan citra perusahaan dengan menonjolkan keahlian perusahaan dalam konstruksi pesawat terbang.
Akhir kata
Meskipun bukan penggemar mobil, saya sangat menikmati cuci mata di Museum BMW. Yuk, jalan-jalan ke Museum BMW. Dijamin tidak membosankan.
Hennie Triana Oberst
Germany, 18.03.2023
Rujukan: BMW Museum, Die Geschichte von BMW
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H