Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senyum di Negeri Harapan

18 Desember 2022   06:47 Diperbarui: 18 Desember 2022   07:02 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zaid mengambil keputusan tersulit dalam hidupnya, meninggalkan tanah air dan menjadi pelarian. Berhari-hari mereka melakukan perjalanan dengan barang seadanya. Berpindah dari satu kota ke kota lain, bersembunyi dengan rasa takut tak terkira, melupakan rasa lapar dan haus, hingga dikejar dan ditembaki.

Suara mobil membuyarkan lamunan Asmaa. 

"Tschüss!" Terdengar Zaid berkata, diikuti suara mobil yang menjauh.

Asmaa berjalan ke arah pintu. Dilihatnya Zaid memasuki rumah, memberi salam dan tersenyum. Senyum yang beberapa tahun lalu pernah hilang dari wajah Zaid, pun dari wajah Asmaa dan anak-anak mereka. 

Deru angin di luar terdengar cukup kencang, khas angin musim gugur. Musim yang membawa kehangatan dalam diri Asmaa. Musim gugur yang telah menyelamatkan keluarganya dan membawa mereka ke negeri harapan.

Hennie Triana Oberst
Germany, 17.12.2022
**Kisah ini hanya fiktif
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun