Zaid mengambil keputusan tersulit dalam hidupnya, meninggalkan tanah air dan menjadi pelarian. Berhari-hari mereka melakukan perjalanan dengan barang seadanya. Berpindah dari satu kota ke kota lain, bersembunyi dengan rasa takut tak terkira, melupakan rasa lapar dan haus, hingga dikejar dan ditembaki.
Suara mobil membuyarkan lamunan Asmaa.Â
"Tschüss!" Terdengar Zaid berkata, diikuti suara mobil yang menjauh.
Asmaa berjalan ke arah pintu. Dilihatnya Zaid memasuki rumah, memberi salam dan tersenyum. Senyum yang beberapa tahun lalu pernah hilang dari wajah Zaid, pun dari wajah Asmaa dan anak-anak mereka.Â
Deru angin di luar terdengar cukup kencang, khas angin musim gugur. Musim yang membawa kehangatan dalam diri Asmaa. Musim gugur yang telah menyelamatkan keluarganya dan membawa mereka ke negeri harapan.
Hennie Triana Oberst
Germany, 17.12.2022
**Kisah ini hanya fiktif
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H