Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

5 Hal Penting Ketika Melepas Anak Bepergian Sendiri

19 November 2022   18:12 Diperbarui: 20 November 2022   18:14 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Satu lorong di stasiun kereta pusat Stuttgart | foto: Stuttgarter-Nachrichten.de

"Es ist oke, Mama. Ich bin groß genug."

Akhir minggu lalu putri saya berkata, dia akan baik-baik saja bepergian sendiri karena sudah besar.

Anak saya berencana untuk menghadiri ulang tahun sepupunya di kota lain. Dia ingin mencoba pergi sendiri dengan menumpang kereta api. Sebetulnya, bisa saja saya mengantarnya dan menghabiskan akhir minggu di rumah kakak.

Akan tetapi, saya dan kakak harus menghadiri undangan ulang tahun seorang teman yang lokasinya di sekitar kota tempat tinggal saya. Artinya, kakak saya akan datang dan menginap di rumah saya.

Sesuai kesepakatan saya dan anak, saya akan mengantar dia sampai di stasiun pusat Stuttgart. Selanjutnya dia akan naik kereta api sendiri dan nantinya harus berganti kereta hanya satu kali. 

Jarak rumah saya dengan kakak lebih kurang 150 km, memang tidak terlalu jauh. Hanya saja, saya cukup gugup dan sedikit cemas. Tidak heran, lantaran ini kali pertama perjalanan seorang diri dengan jarak agak jauh bagi putri saya.

Anak harus mandiri

Suatu saat orang tua harus siap untuk melepas anaknya. Secara bertahap anak-anak harus belajar untuk melakukan banyak hal sendiri. Melakukan perjalanan sendiri dengan jarak yang lebih jauh dari rute sehari-hari adalah salah satu contohnya. 

Tentu saja, setiap anak berbeda. Situasi dan kebiasaan keluarga, juga faktor lainnya akan mempengaruhi hal ini. Selama ini putri saya tidak pernah bepergian agak jauh seorang diri. Pengalaman pertama perjalanannya sendiri ini mungkin bagi anak lain adalah hal yang biasa dilakukan.

Bagaimana aturannya?

Di Jerman, biasanya anak usia sekolah dasar (mulai 6 tahun) menggunakan kendaraan umum (bus, trem, kereta api) pergi dan pulang sekolah jika rumahnya agak jauh. Kebanyakan anak berjalan karena sistem rayon diberlakukan di Jerman untuk tingkat sekolah dasar.

Pada prinsipnya, anak mulai usia 6 tahun diperbolehkan untuk bepergian sendiri dengan kereta api. Orang tua yang menentukan dan memutuskan hal ini dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan kematangan mental anaknya. 

Bagaimanapun juga, orang tua yang akan bertanggung jawab jika anak bepergian sendiri. Bus dan kereta memiliki sistem yang terbuka, penumpang bebas naik dan turun di halte bus atau stasiun sepanjang rute perjalanan. Tanggung jawab ini tidak dapat dibebankan kepada petugas bus dan kereta api.

(Ada beberapa rute tertentu yang ditawarkan oleh perusahan kereta api Deutsche Bahn "DB" bagi anak usia 6 - 14 tahun untuk bepergian dengan pendamping.) 

Satu lorong di stasiun kereta pusat Stuttgart | foto: Stuttgarter-Nachrichten.de
Satu lorong di stasiun kereta pusat Stuttgart | foto: Stuttgarter-Nachrichten.de

Apa yang harus diperhatikan?

Smartphone mempermudah perjalanan dan hampir semua anak memilikinya. Rute bus dan kereta api, jadwal, serta nomor kendaraan bisa dilihat di aplikasi secara online. Tidak perlu khawatir jika kehabisan kuota karena bus dan kereta dilengkapi Wifi.

1. Cari rute yang singkat

Lazimnya untuk rute yang agak jauh ada beberapa pilihan jam, jenis kendaraan, berhenti dan berganti kendaraan di stasiun mana.

Sebagai contoh rute yang dituju anak saya. Perjalanan dari rumah, ada pilihan 2 atau 3 kali stop dan berganti kereta.

Saya pilih tiket dengan 2 kali berhenti di stasiun pusat kota. Pembelian tiket juga lebih gampang dan bisa dilakukan secara online, tidak perlu khawatir tiket akan tercecer.

2. Bawa minuman dan makanan ringan

Tidak semua rute kereta terdapat gerbong restoran, atau petugas kereta yang berkeliling menawarkan minuman ringan. Kereta seperti ini biasanya untuk perjalanan yang relatif jauh. 

Seperti umumnya anak di sini,  putri saya biasanya membawa botol minuman di ranselnya. Roti dan kue bisa dibeli di stasiun kereta, atau disiapkan dari rumah. Ini hanya untuk berjaga-jaga seandainya dibutuhkan selama perjalanan. Lagi pula, belum tentu anak-anak akan percaya diri untuk memesan makanan di gerbong kereta jika mereka sendirian untuk pertama kalinya. 

3. Penjelasan perjalanan

Putri saya sudah biasa menggunakan aplikasi bus dan kereta karena digunakan sehari-hari. Akan tetapi, rute perjalanan yang agak jauh seperti ini tidak pernah dilakukannya sendiri. 

Di aplikasi kereta DB tertulis jelas pukul berapa kereta tiba di stasiun mana, juga jenis kereta mana yang harus dinaiki dan pukul berapa berangkat melanjutkan perjalanan. Pada tiket kereta tertera dengan jelas jenis angkutan apa saja yang bisa dinaiki dengan tiket yang telah dibeli. 

Seandainya ada kendala di jalan dan perjalanan harus berganti dengan menggunakan kereta lain, maka penumpang bisa memilih jenis kereta lain dengan jalur yang sama.

Penumpang  yang membeli tiket kereta cepat (ICE: Intercity Express atau IC: Intercity), dapat menggunakan kereta regional lainnya. Namun, tidak berlaku sebaliknya.

4. Antar ke stasiun dan atur penjemputan

Perjalanan pertama sendirian bagi anak adalah momen yang istimewa sekaligus penuh tantangan. Ada baiknya untuk mengantar anak ke stasiun dan menunggu hingga kereta berangkat. Anak pasti akan merasa lebih nyaman dan percaya diri karena ditemani.

Sewaktu merencanakan perjalanan ini, saya katakan pada anak untuk memastikan di stasiun mana sepupunya akan menjemput. Ada baiknya juga untuk mengirimkan copy tiket, penjemput bisa melihat di aplikasi apakah kereta terlambat atau tiba tepat waktu. 

5. Nomor penting 

Hal terakhir yang tidak kalah penting adalah memeriksa nomor penting yang harus dihubungi, seandainya memang diperlukan. Apakah semua  nomor sudah tercatat di ponsel. Sebagai contoh, saat anak tiba di stasiun tujuan, tetapi penjemput belum tiba. 

Salam hangat dari Jerman

Hennie Triana Oberst
Germany, 19.11.2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun