Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menengok KZ Dachau, Jejak Sejarah Kelam Bangsa Jerman

28 Juli 2022   19:49 Diperbarui: 30 Juli 2022   14:30 1374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di sisi kiri kanan ini dulunya terdapat barak, sekarang hanya diberi tanda berupa lempengan beserta nomor | foto: koleksi HennieOberst 

"Skelette im Stacheldraht" | foto: commons.wikimedia.org/ luliia mr

Sejarah kelam yang pernah ditorehkan oleh salah seorang penguasa di negeri ini tidak mungkin dihapus. Jejak sangat buruk yang ditinggalkan ini harus dipikul selamanya oleh generasi berikut yang tidak bersalah.

Semoga tidak akan pernah terulang lagi.

Catatan:

"Skelette im Stacheldraht" (Kerangka dalam Kawat Berduri) karya Nandor Glid, seorang Yahudi yang selamat dan kehilangan sebagaian besar kerabatnya di kamp konsentrasi Auschwitz. 

Dari 1985-1989 ia menjadi Rektor Universitas Seni di Belgrad - Serbia. Setelah perang, ia menciptakan sejumlah monumen untuk mengenang korban holocaust, salah satunya monumen yang ada di KZ Dachau.

Hennie Triana Oberst
Germany, 28.07.2022
Rujukan: KZ-Gedenksttte// Focus.de

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun