Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menengok KZ Dachau, Jejak Sejarah Kelam Bangsa Jerman

28 Juli 2022   19:49 Diperbarui: 30 Juli 2022   14:30 1374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di sisi kiri kanan ini dulunya terdapat barak, sekarang hanya diberi tanda berupa lempengan beserta nomor | foto: koleksi HennieOberst 

Seperti biasa, jika bepergian ke satu tempat, anak-anak harus menyiapkan bekal makan siang dan minuman dari rumah. Begitu selalu tertulis dalam surat izin yang harus ditandatangani orangtua. 

Biaya yang harus dibayar tidak banyak dan memberatkan orang tua. Kami cukup membayar ongkos sewa bus pulang pergi yang cukup murah sebesar 25 euro saja.

Lorong di barak kamp konsentrasi Dachau | foto: koleksi HennieOberst 
Lorong di barak kamp konsentrasi Dachau | foto: koleksi HennieOberst 

KZ Dachau

Kamp konsentrasi didirikan tahun 1933 oleh rezim Sosialis Nasional (biasa disebut NS-Regime) di bawah pimpinan Adolf Hitler, beberapa minggu setelah ia menjabat. 

KZ Dachau adalah kamp konsentrasi pertama yang didirikan dan menjadi prototipe kamp konsentrasi selanjutnya, seperti yang berada di Auschwitz - Polandia.

Awalnya hanya tahanan politik yang dibawa ke tempat ini. Lama-lama golongan lain yang mereka anggap menentang rezim Nazi ikut menjadi penghuni KZ Dachau. 

Banyak orang Yahudi Eropa yang menjadi bagian dari mereka dan direncanakan tidak seorang pun yang keluar dengan keadaan selamat dari sini.

Tempat tidur di dalam barak kz Dachau | foto: koleksi HennieOberst 
Tempat tidur di dalam barak kz Dachau | foto: koleksi HennieOberst 

Para tahanan diperlakukan seperti budak dan harus melakukan kerja paksa. Mereka hidup dengan situasi yang memprihatinkan dan tidur di tempat yang tidak memadai dan penuh sesak.

Pekerjaan yang sangat melelahkan dan menyebabkan banyak tahanan yang tewas. Mereka bukan hanya sangat kelelahan, sakit, dan kurang gizi, tetapi juga mereka dibunuh di tempat ini oleh penguasa saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun