Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Bijaksanakah Menghukum Anak karena Nilai Rapor Buruk?

30 Juni 2022   03:00 Diperbarui: 30 Juni 2022   04:10 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan hanya orangtua saja yang merasa kesal dengan nilai rapor anak yang jelek, tetapi juga anak itu sendiri. Mereka pasti memiliki rasa bersalah dan kecewa. Nilai rapor jelek dan tidak memuaskan itu sudah menambah beban anak. Tidak ada seorang anak pun yang ingin membawa pulang rapor dengan nilai yang buruk.

Reaksi yang tidak menyenangkan dan hukuman dari orangtua akan memperburuk suasana hati mereka. Jika ingin menegur, lakukan dengan baik tanpa perlu marah, meninggikan suara, atau membentak. 

Hindari untuk mengucapkan kata-kata buruk, misalnya, "Kamu benar-benar mengecewakan kami." Kalimat ini akan menyakiti perasaan anak dan kemungkinan akan menjadi luka yang akan sulit dihapus hingga anak dewasa. 

Saya dan suami tidak marah dan atau memberikan hukuman pada anak kami karena nilai jelek. Bukan karena nilai yang dicapai anak kami selalu baik dan sesuai yang diharapkan. Bukan sama sekali. Anak kami juga sesekali membawa nilai yang tidak memuaskan.

Menurut saya, memarahi dan menghukum anak benar-benar kontraproduktif. Yang paling penting, anak kami tahu bahwa prestasinya tidak sesuai harapan dan dia harus berusaha memperbaikinya. 

Saya melakukan ini berdasarkan pengalaman sendiri. Orangtua saya dulu mendidik kami dengan memberikan kebebasan yang tanggung jawab, tidak ada hukuman atau amarah. Konsekuensi harus diterima tanpa keluhan dan selanjutnya harus diperbaiki. 

Bantu dan motivasi anak untuk lebih baik

Dukungan dari orangtua adalah hal paling penting bagi anak-anak. Siswa sudah cukup terbebani dengan banyaknya tugas dari sekolah.

Saya tahu, tugas anak adalah belajar. Akan tetapi, jika prestasi yang mereka raih tidak memuaskan, tidak tepat juga jika orangtua menghukum anak. 

Cari tahu terlebih dahulu mengapa nilainya buruk. Tidak selalu nilai jelek itu disebabkan anak malas belajar. Ada banyak sebab, misalnya, anak sulit untuk berkonsentrasi, suasana rumah dan sekolah yang tidak nyaman, konflik dengan teman, atau cara guru mengajar yang sulit dipahami. 

Hubungan baik dan kerja sama antara orangtua siswa dan guru akan memberikan rasa aman pada anak, sehingga mereka akan lebih termotivasi untuk lebih giat belajar. Ada baiknya orangtua membicarakan hal ini dengan guru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun