Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Ramadan dan Muslim Telah Lama Menjadi Bagian dari Jerman

4 April 2022   03:33 Diperbarui: 5 April 2022   03:55 1830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan dan Muslim telah lama menjadi bagian dari Jerman| Foto: SWR/Kindernetz—

Awal April ini umat muslim di seluruh dunia melaksanakan puasa Ramadan, tidak terkecuali di Jerman. Ramadan telah lama menjadi bagian dari keagamaan di negara ini. Di Jerman ada sekitar 5,6 juta muslim, jumlah ini sekitar 6,7 persen dari penduduk Jerman.  

Beberapa teman saya di Indonesia pernah bertanya, bagaimana kehidupan muslim di Jerman. Mungkin sebagian orang menganggap akan sulit bagi muslim melakukan ibadah di negara dengan mayoritas penduduk beragama Kristen. Bisa dimaklumi karena mereka tidak mengetahui keadaan di Jerman.

Sejak saya mengenal negeri ini, Jerman adalah negara yang sangat bersahabat bagi muslim. Jika ada yang menganggap betapa sulitnya mendapatkan makanan halal di sini, mungkin mereka tidak memperhatikan lingkungannya dengan baik.

Di Jerman banyak sekali rumah makan yang menyajikan masakan halal, terutama dari orang Jerman keturunan Turki. Di mana-mana terdapat restoran Turki, dari makanan siap saji maupun rumah makan yang besar. Saat ini lebih beragam dengan variasi masakan dari negara Timur Tengah.

Muslim di Jerman dan sejarahnya

Masyarakat muslim yang ada di Jerman umumnya berasal pekerja pendatang atau pekerja tamu (Gastarbeiter) dari Turki pada tahun 1960.

Saat itu Jerman membutuhkan banyak tenaga kerja, kemudian mendatangkan tenaga kerja dari luar negeri. Pada tahun pertama setelah perjanjian perekrutan pekerja antara Jerman dan Turki ditandatangani, ada sekitar 870.000 tenaga kerja dari Turki datang.

Awalnya, hanya pria yang mendapat izin kerja dengan kontrak kerja maksimal 2 tahun. Belakangan, pemerintah federal mencabut aturan ketat perjanjian perekrutan tenaga kerja ini.

Sejak saat itu pekerja wanita juga mendapat izin untuk bekerja. Awal tahun 1970-an Jerman memberi kemudahan bagi orang Turki untuk memperpanjang izin tinggal mereka dan membawa serta keluarga mereka. Sebagian memutuskan untuk menetap dan telah lahir beberapa generasi hingga sekarang.

Namun begitu, sebelum masuknya pekerja migran ini, sejak abad ke-17 muslim sudah dikenal di Jerman.

Awalnya, muslim masuk ke Jerman sebagai tawanan perang tahun 1683, dari pengepungan Ottoman kedua di Wina. Beberapa dari mereka dikembalikan ke tanah airnya dan sebagian meninggal di Jerman, dengan bukti batu nisan di kota Brake dan Hanover.

Pada abad ke-18, sebanyak 22 orang Islam dikirim kembali sebagai tawanan perang, dari Perang Rusia-Turki (1735-1739). Tawanan perang ini merupakan hadiah dari Duke of Courland (Courland sekarang terletak di Latvia) kepada Friedrich Wilhelm I, Raja Prusia.

Selama tinggal sebagian tawanan perang, mereka juga mendapat satu kamar yang difungsikan sebagai tempat ibadah. Mereka kemudian dibebaskan dan dipulangkan ke tanah air mereka.

Beratkah puasa di Jerman?

Di negara yang terletak di khatulistiwa, senja menuju malam berlangsung relatif singkat. Karena jalur matahari hampir tegak lurus dengan cakrawala, matahari cepat tenggelam jauh di bawah cakrawala, waktunya juga hampir selalu sama sepanjang tahun.

Begitu juga dengan durasi puasa di Indonesia, tidak ada perbedaan yang mencolok dari tahun ke tahun. Namun, hal ini berbeda dengan di Jerman dan negara Eropa lainnya. Mengikuti kalender Islam, bulan Ramadan bisa jatuh pada musim dingin, musim semi, musim gugur, dan musim panas.

Jika puasa jatuh pada musim panas, lama puasa, dari matahari terbit hingga terbenam di Jerman sekitar 19 jam. Puasa saat musim panas terasa lebih berat dibandingkan musim lainnya.

Ramadan 2022

Ramadan adalah bulan amal baik, penyucian jiwa dan raga, serta solidaritas. 

Konflik Ukraina-Rusia yang terjadi saat ini meningkatkan sikap solidaritas masyarakat. Perhimpunan Islam di Jerman ingin mendoakan para korban perang Ukraina - Rusia selama Ramadan.

"Pada masa perang, ingatan kami bersama rakyat Ukraina dan di tempat lain, di mana perang selalu membawa penderitaan dan kehancuran. Kami berdoa terutama untuk para korban di bulan suci Ramadan dan memohon kedamaian bagi semua umat di dunia."

Begitu pernyataan Aiman Mazyek, ketua Dewan Pusat Umat Islam Jerman. 

Di masa pandemi sudah dua kali Ramadan dilewati dengan pembatasan dan prokes yang ketat. Ramadan tahun ini aturan sudah dilonggarkan. 

Mulai hari ini, 3 April, Jerman menarik aturan pembatasan corona. Namun, secara nasional prokes tetap berlaku. Masker tetap wajib dikenakan di transportasi umum, baik bus, kereta, dan pesawat terbang. Juga harus digunakan di tempat tertentu, seperti rumah sakit, klinik, praktik dokter, dan panti warga senior.

Aturan di supermarket dan tempat umum lainnya, seperti tempat ibadah, ditetapkan oleh masing-masing negara bagian.

Misalnya, di negara bagian Baden-Württemberg, masker tetap wajib dipakai dan jaga jarak tetap diberlakukan saat melakukan ibadah di masjid. Acara buka bersama di masjid masih tidak boleh dilakukan. 

Bulan April ini, meskipun aturan dan pelaksanaannya berbeda, umat Islam dan Kristen sama-sama melakukan ibadah puasa. Umat Kristiani telah lebih dahulu memulai puasa Prapaskah yang berlangsung selama 40 hari, berakhir pada Minggu Paskah 17 April yang akan datang. 

Selamat menjalankan ibadah puasa untuk semua yang melaksanakan.

Hennie Triana Oberst - DE, 03.04.2022

Rujukan: DIK/ DW

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun