Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

4 Hal Penting Sebelum Melakukan Perjalanan dalam Situasi Perang

24 Maret 2022   09:09 Diperbarui: 25 Maret 2022   13:10 956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Empat hal penting sebelum melakukan perjalanan dalam situasi perang | foto: pixabay —

Setelah Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu, beberapa teman di grup perpesanan menanyakan kabar saya dan keluarga di sini.

Mereka juga bertanya mengenai rencana kami ke tanah air. Setelah batal akibat pandemi, terkait karantina, kali ini kami harus memutuskan untuk tidak terbang jauh dalam situasi perang saat ini.

Di media sosial ramai orang membahas dan mempertanyakan hal terkait perjalanan ke negara-negara Eropa. Sebagian dari mereka sudah memiliki tiket untuk berlibur ke Eropa. Konflik Ukraina-Rusia ini sungguh menyebabkan ketidakpastian di antara para pelaku perjalanan.  

Dalam situasi sekarang ini memikirkan liburan? Tidak ada salahnya.

Perang tidak menghentikan niat orang untuk bepergian, baik perjalanan kerja maupun liburan.

Liburan adalah cara efektif untuk bersantai dan penyegaran, setelah lebih dari 2 tahun masa pandemi. Banyak dari kita membutuhkannya. Mengambil waktu istirahat secara teratur penting untuk kesehatan mental. 

Konflik Ukraina-Rusia mempengaruhi maskapai penerbangan di banyak negara. Lufthansa, misalnya, menangguhkan koneksi Ukraina untuk sementara waktu. Begitu juga dengan lalu lintas udara dari dan ke Rusia.

Semua anggota negara Uni Eropa telah melarang pesawat Rusia dari wilayah udara mereka. Timbal baliknya, Rusia memberlakukan larangan terbang pada sebagian besar maskapai Eropa. 

Penutupan wilayah udara ini mempengaruhi penerbangan ke dan dari Asia. Bagaimanapun, para pelaku perjalanan turut menerima dampak dari konflik yang telah berlangsung selama 4 minggu ini. 

Namun begitu, selalu ada jalan untuk niat baik. Bagi travellers, hal berikut ini penting untuk diperhatikan sebelum melakukan perjalanan dalam situasi konflik Ukraina-Rusia saat ini.

1. Sejauh mana pengaruh rute penerbangan

Penutupan wilayah udara Ukraina berdampak kecil pada lalu lintas antarbenua. Tidak begitu dengan penutupan wilayah udara Rusia karena menghilangkan banyak rute tercepat antara Eropa dan Asia. 

Diperlukan penjadwalan ulang rute ke China, Jepang, dan Korea. Penerbangan ini memakan waktu lebih lama dari rute sebelumnya. Menurut Lufthansa, terbang ke Tokyo membutuhkan waktu 2 jam lebih lama, tambahan 90 menit menuju Shanghai, dan 40 menit ke Seoul. 

2. Pembatalan perjalanan 

Dalam keadaan luar biasa yang terjadi dan mempengaruhi rencana perjalanan dan tujuan liburan, pembatalan penerbangan dapat dilakukan oleh maskapai. 

Jika maskapai membatalkan penerbangan, berdasarkan Undang-Undang Hak Penumpang Udara, konsumen memiliki pilihan antara penggantian biaya tiket dalam waktu tujuh hari atau transportasi alternatif.

Traveller yang melakukan perjalanan mandiri harus berurusan langsung dengan maskapai penerbangan dan penginapan. Sementara wisatawan grup cukup berhubungan dengan pihak penyelenggara perjalanan. 

Bagaimana jika ingin membatalkan penerbangan karena alasan ragu-ragu atau ketakutan untuk terbang? Bagi wisatawan grup dapat mencari kesepakatan dengan penyelenggara perjalanan, misalnya, perjalanan ditunda dan tidak dikenakan biaya pembatalan. Traveller individu hanya berhak sesuai aturan yang tertulis saat membeli tiket. 

Bagaimanapun, pelaku perjalanan harus aktif memantau situasi konflik. Selain itu harus teliti saat memesan tiket penerbangan dan penginapan. 

3. Siapa yang harus dihubungi

Dalam situasi tertentu, rute penerbangan bisa saja berubah. Pelancong dari peserta grup wisata mendapat kemudahan karena mereka cukup berhubungan dengan operator tur. Bahkan mereka biasanya tidak perlu repot mengurus ini itu karena ada penyelenggara tur yang mengambil alih semua urusan.

Berbeda dengan pelaku perjalanan mandiri yang harus menghubungi maskapai penerbangan secara langsung. 

4. Asuransi pembatalan perjalanan

Asuransi pembatalan perjalanan menanggung biaya perjalanan yang telah dipesan, yang tidak dapat dilakukan atau dilanjutkan karena peristiwa dan keadaan tertentu. 

Seandainya terjadi konflik bersenjata di negara tujuan wisata yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Apakah asuransi pembatalan perjalanan akan membayar seandainya seseorang membatalkan perjalanannya? 

Perlu diketahui; perang, perang saudara, kerusuhan sipil, dan konflik sejenis itu bukan peristiwa yang diasuransikan. Jadi, asuransi ini tidak membayar biaya pembatalan perjalanan. 

Asuransi pembatalan perjalanan hanya mencakup alasan yang berkaitan dengan keadaan seseorang, misalnya, sakit berat atau kematian.

Namun, pada kasus tertentu, misalnya, pemberlakuan travel warning di negara tujuan, maka pelaku perjalanan dapat meminta penggantian jadwal atau membatalkan perjalanan tanpa dikenakan biaya. 

Salam hangat

Hennie Triana Oberst - DE, 24.03.2022

Rujukan: Focus.de/ SZ.de

"Dampak Perang Rusia Ukraina"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun