1. Sejauh mana pengaruh rute penerbangan
Penutupan wilayah udara Ukraina berdampak kecil pada lalu lintas antarbenua. Tidak begitu dengan penutupan wilayah udara Rusia karena menghilangkan banyak rute tercepat antara Eropa dan Asia.Â
Diperlukan penjadwalan ulang rute ke China, Jepang, dan Korea. Penerbangan ini memakan waktu lebih lama dari rute sebelumnya. Menurut Lufthansa, terbang ke Tokyo membutuhkan waktu 2 jam lebih lama, tambahan 90 menit menuju Shanghai, dan 40 menit ke Seoul.Â
2. Pembatalan perjalananÂ
Dalam keadaan luar biasa yang terjadi dan mempengaruhi rencana perjalanan dan tujuan liburan, pembatalan penerbangan dapat dilakukan oleh maskapai.Â
Jika maskapai membatalkan penerbangan, berdasarkan Undang-Undang Hak Penumpang Udara, konsumen memiliki pilihan antara penggantian biaya tiket dalam waktu tujuh hari atau transportasi alternatif.
Traveller yang melakukan perjalanan mandiri harus berurusan langsung dengan maskapai penerbangan dan penginapan. Sementara wisatawan grup cukup berhubungan dengan pihak penyelenggara perjalanan.Â
Bagaimana jika ingin membatalkan penerbangan karena alasan ragu-ragu atau ketakutan untuk terbang? Bagi wisatawan grup dapat mencari kesepakatan dengan penyelenggara perjalanan, misalnya, perjalanan ditunda dan tidak dikenakan biaya pembatalan. Traveller individu hanya berhak sesuai aturan yang tertulis saat membeli tiket.Â
Bagaimanapun, pelaku perjalanan harus aktif memantau situasi konflik. Selain itu harus teliti saat memesan tiket penerbangan dan penginapan.Â
3. Siapa yang harus dihubungi
Dalam situasi tertentu, rute penerbangan bisa saja berubah. Pelancong dari peserta grup wisata mendapat kemudahan karena mereka cukup berhubungan dengan operator tur. Bahkan mereka biasanya tidak perlu repot mengurus ini itu karena ada penyelenggara tur yang mengambil alih semua urusan.