Berbagi kebaikan dan kasih tidak mengenal usia
Agaknya tidak ada orang yang menyangkal bahwa memberi dan menerima hadiah akan menghadirkan kebahagiaan. Alasan inilah yang melatarbelakangi mengapa ada aksi khusus pada Hari Valentine di sekolah.
Memberi hadiah kepada seseorang yang spesial pada Hari Kasih Sayang, tidak terbatas cinta sepasang kekasih saja, tetapi juga kasih sayang dalam persahabatan.
Aksi yang dilakukan pada tanggal 14 Februari ini adalah mengirimkan kartu dengan permen lollipop, cokelat, atau setangkai mawar. Kegiatan ini sangat populer dan disukai para siswa.
Banyak sekolah, bahkan mungkin hampir semua sekolah di Jerman menggelar aksi ini. Acara yang menjadi agenda tahunan di sekolah.Â
Siapa saja siswa yang ingin memberi bingkisan kepada satu orang atau lebih, dapat memesan pada penyelenggara beberapa hari sebelum Valentine's Day.
Di dalam kartu masing-masing menuliskan nama dan kelas berapa penerima hadiah ini. Jika aksi ini dilakukan lintas sekolah, maka nama sekolah harus disertakan juga.
Bagaimana aksi ini dilakukan?
Umumnya aksi ini terbatas untuk sekolah itu sendiri saja. Namun, ada juga aksi antar sekolah. Pihak penyelenggara adalah SchülerMitVerantwortung (SMV atau SV), organisasi sekolah seperti OSIS di Indonesia.
Untuk mengkampanyekan acara ini biasanya melalui poster, yang dipasang di lingkungan sekolah. Poin-poin penting harus ditulis di dalamnya, seperti ide kegiatan, harga paket hadiah (kartu beserta permen, cokelat, atau mawar), kapan dan di mana lokasi penjualan, serta batas waktu pengumpulan kartu.
Harga hadiah ini sangat murah, rata-rata dijual dengan harga 50 sen, meskipun ada juga bingkisan seharga 1 euro.
Persiapan untuk kegiatan ini harus dilakukan beberapa minggu sebelumnya. Penjualan digelar pada awal bulan Februari saat jam istirahat sekolah, dan berlangsung paling tidak selama 3 hari.Â
Pada saat penjualan, pemesan hanya menerima kartu, yang kemudian harus diisi nama dan kelas berapa penerimanya. Kartu-kartu ini kemudian harus dikembalikan pada penyelenggara acara, tersedia "kotak pos" sebagai tempat pengumpulan.
Batas waktu pengembalian kartu biasanya sekitar satu minggu setelah penjualan. Selanjutnya kartu akan dipilah berdasarkan kelas penerima kartu. Pada Hari Valentine kartu beserta bingkisan kecil ini akan diserahkan kepada penerimanya di kelas mereka masing-masing.Â
Berbagi kebaikan
Aksi penjualan kartu berikut bingkisan kecil di Hari Valentine ini bukan sekadar acara hura-hura yang tidak ada manfaatnya. Kegiatan ini dapat menguatkan rasa kebersamaan dan kepedulian terhadap teman serta orang-orang di sekitar mereka.
Keuntungan dari hasil penjualan aksi di Hari Valentine ini akan masuk ke dalam kas organisasi sekolah. Selanjutnya dapat digunakan untuk mendukung kegiatan-kegiatan tahunan yang rutin diselenggarakan pihak sekolah, contohnya, pertandingan olahraga, atau sebagai sumbangan untuk proyek-proyek amal. Â
Anak saya selalu ikut dalam aksi Valentine ini sejak dia di sekolah dasar. Kemarin saat berkendara, saya mendengar obrolan anak saya dengan sepupunya, siapa saja yang mereka kirimi kartu tanggal 14 Februari yang sebentar lagi tiba.Â
Menurut saya, jika anak-anak begitu antusias untuk terlibat dalam acara berbagi seperti ini, pasti lebih banyak nilai positif yang bisa diambil. Mereka akan terbiasa untuk menyisihkan sebagian dari uang saku untuk diberikan kepada teman mereka dalam bentuk hadiah, atau disumbangkan untuk kebutuhan lainnya.Â
Aksi Hari Valentine di sekolah seperti ini dapat mengembangkan empati dan kepedulian terhadap sesama.
Happy Valentine's Day!
Hennie Triana Oberst - DE, 12.02.2022
Valentinestag 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H