Harga hadiah ini sangat murah, rata-rata dijual dengan harga 50 sen, meskipun ada juga bingkisan seharga 1 euro.
Persiapan untuk kegiatan ini harus dilakukan beberapa minggu sebelumnya. Penjualan digelar pada awal bulan Februari saat jam istirahat sekolah, dan berlangsung paling tidak selama 3 hari.Â
Pada saat penjualan, pemesan hanya menerima kartu, yang kemudian harus diisi nama dan kelas berapa penerimanya. Kartu-kartu ini kemudian harus dikembalikan pada penyelenggara acara, tersedia "kotak pos" sebagai tempat pengumpulan.
Batas waktu pengembalian kartu biasanya sekitar satu minggu setelah penjualan. Selanjutnya kartu akan dipilah berdasarkan kelas penerima kartu. Pada Hari Valentine kartu beserta bingkisan kecil ini akan diserahkan kepada penerimanya di kelas mereka masing-masing.Â
Berbagi kebaikan
Aksi penjualan kartu berikut bingkisan kecil di Hari Valentine ini bukan sekadar acara hura-hura yang tidak ada manfaatnya. Kegiatan ini dapat menguatkan rasa kebersamaan dan kepedulian terhadap teman serta orang-orang di sekitar mereka.
Keuntungan dari hasil penjualan aksi di Hari Valentine ini akan masuk ke dalam kas organisasi sekolah. Selanjutnya dapat digunakan untuk mendukung kegiatan-kegiatan tahunan yang rutin diselenggarakan pihak sekolah, contohnya, pertandingan olahraga, atau sebagai sumbangan untuk proyek-proyek amal. Â
Anak saya selalu ikut dalam aksi Valentine ini sejak dia di sekolah dasar. Kemarin saat berkendara, saya mendengar obrolan anak saya dengan sepupunya, siapa saja yang mereka kirimi kartu tanggal 14 Februari yang sebentar lagi tiba.Â
Menurut saya, jika anak-anak begitu antusias untuk terlibat dalam acara berbagi seperti ini, pasti lebih banyak nilai positif yang bisa diambil. Mereka akan terbiasa untuk menyisihkan sebagian dari uang saku untuk diberikan kepada teman mereka dalam bentuk hadiah, atau disumbangkan untuk kebutuhan lainnya.Â
Aksi Hari Valentine di sekolah seperti ini dapat mengembangkan empati dan kepedulian terhadap sesama.