St. Petersburg dari Timur
"Minus 20 itu sangat biasa, kami sudah terlatih menghadapi suhu sampai minus 40. Perlu dicoba, pasti menyenangkan."
Seorang teman yang berasal dari Harbin menjawab pertanyaan saya bagaimana suasana winter di kota kelahirannya.Â
Menghadapi suhu minus 20 saja saya sudah tidak sanggup, inginnya berada di dalam ruangan dengan penghangat. Bagaimana rasanya berjalan-jalan di luar dengan temperatur minus 40?Â
Harbin memang sangat dingin saat winter. Kebetulan suami saya sering bertugas ke Harbin dan sekitarnya. Perjalanan ke Harbin dapat ditempuh sekitar 3 setengah jam penerbangan dari Shanghai.
Jarak kedua kota ini relatif tidak terlalu jauh, tetapi perbedaan temperatur udara saat winter sangat jauh berbeda. Shanghai hanya sesekali mengalami suhu di bawah nol derajat. Karena itu sangat jarang terlihat salju menumpuk.
Salju yang turun di Shanghai biasanya sedikit dan tidak lama kemudian mencair. Winter seperti di Shanghai ini yang paling saya suka, meskipun saya sesekali merindukan pemandangan hamparan salju.Â
Harbin dengan jumlah penduduk sekitar 11 juta ini dikenal dunia akan Festival Es dan Salju Internasional yang diselenggarakan setiap tahun.
Di empat taman berbeda dengan area seluas 750.000 meter persegi para seniman menampilkan maha karya mereka.
Festival seperti ini ada juga di Sapporo, Oslo, dan Quebec, tetapi Harbin International Ice and Snow Festival merupakan yang terbesar di dunia.
Awalnya festival ini adalah pertunjukan lampion dan pesta kebun yang diadakan pada musim dingin tahun 1963. Selama masa Revolusi Kebudayaan, pesta musim dingin ini tidak digelar bertahun-tahun lamanya. Pada 5 Januari 1985 pesta musim dingin ini dilanjutkan kembali.Â
Tanggal 5 Januari menjadi tradisi dimulainya Festival Es dan Salju di Harbin setiap tahun. Acara ini umumnya berlangsung selama sebulan penuh, tetapi bisa juga diadakan lebih lama sesuai dengan kondisi cuaca.Â
Ketika temperatur turun mencapai titik tertentu, air di Sungai Songhua yang mengalir di tepi kota Harbin akan membeku. Potongan-potongan es dari sungai ini kemudian dipahat dan dibentuk selama berminggu-minggu menjadi "kota es".
Replika bangunan terkenal dan bentuk karya seni lainnya diterangi lampu warna-warni sehingga wisatawan dapat juga menikmati keindahan kota es pada malam hari.Â
Jika berkunjung ke tempat ini pakaian untuk main ski adalah pilihan terbaik agar badan terlindungi dari udara yang sangat dingin. Di samping itu gunakan ice cleat untuk menapaki licinnya permukaan jalan yang bersalju dan berlapis es.
(Ice cleat; benda yang dipasangkan atau disarungkan pada sepatu. Di bagian bawahnya -- yang menempel pada sol sepatu -- berbentuk paku-paku kecil.)
Jejak Rusia
Harbin adalah ibu kota provinsi Heilongjiang, provinsi paling utara dari Republik Rakyat Tiongkok. Letaknya berbatasan dengan Rusia dan daerah otonomi Mongolia Dalam (Nei Mongol).
Harbin didirikan pada tahun 1898, kota yang masih relatif muda. Namun begitu, di wilayah ini telah ada aktivitas kehidupan manusia sejak periode akhir zaman Paleolitik.
Dulunya, Harbin adalah desa nelayan. "Tempat mengeringkan jala" begitu arti kata Harbin yang berasal dari bahasa Manchu.
St. Petersburg dari Timur begitu orang memberi julukan pada kota Harbin.
Pengaruh budaya Rusia terlihat jelas di Harbin. Bahkan masih ada nama jalan yang ditulis dengan aksara Rusia.
Pada saat Rusia menduduki Manchuria utara, Harbin menjadi pusat konstruksi kereta api. Tahun 1904 dibuat jalur kereta api Trans-Siberia dari titik timur Danau Baikal di Siberia ke pelabuhan Rusia Vladivostok di Laut Baltik.
Awal abad ke-20 ini Harbin menjadi cikal bakal kota modern dan menjadi pelabuhan komersial internasional.
Katedral St. Sophia
Satu bangunan yang terlihat indah dan megah di Harbin adalah Katedral Ortodoks Rusia. Saint Sophia Cathedral, terletak di alun-alun kota, dibangun pada tahun 1907.
Bangunan dengan arsitektur Bizantium ini dibuat setinggi 53,3 meter dan luas area 721 meter persegi, dengan bentuk "kubah bawang" menghiasi atap menaranya.Â
Katedral St. Sophia sekarang ini tidak lagi digunakan sebagai tempat ibadah, tetapi beralih fungsi menjadi Galeri Seni Arsitektur Harbin. St. Sophia merupakan bangunan dengan arsitektur Bizantium yang paling dilindungi oleh pemerintah China.Â
Masih banyak tempat lain yang menarik untuk dikunjungi. Misalnya, jalan-jalan di pedestrian kota tua sambil menikmati kuliner lokal.
Harbin tidak hanya menarik saat winter, tetapi juga indah untuk dikunjungi pada semua musim sepanjang tahun.
Pada musim panas suhu udara maksimum di kota ini 27 derajat celsius. Temperatur yang sangat nyaman untuk berjalan-jalan dan menikmati keindahan kota di udara terbuka.
Silakan berwisata saat pandemi usai nanti.
(Hennie Triana Oberst - 28.01.2022)
Bacaan: stern.de/ welt.de
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H