Ternyata bukan di Indonesia saja ada takhayul yang berhubungan dengan jemuran, di Jerman juga ada.
Seingat saya, orang-orang tua zaman dulu mengingatkan untuk mengangkat jemuran sebelum maghrib. Konon, jemuran yang diangkat setelah maghrib sudah ditempeli jin.Â
Faktanya, jemuran yang dibiarkan hingga malam menjadikan pakaian lembab, cepat rusak, dan gampang di ditempeli jamur (bukan bangsa jin).
Ada juga desas-desus, kalau punya ilmu pelet jangan lewat di bawah jemuran karena kekuatan pelet bisa hilang. Benarkah begitu? Entahlah!
Aberglaube di Jerman
Orang zaman dulu di Jerman mengatakan pantang menjemur pakaian antara Natal dan Tahun Baru (tanggal 25 Desember sampai 6 Januari) karena akan menyebabkan hal-hal buruk akan terjadi, bahkan mengundang kematian.
Takhayul (Aberglaube) ini banyak yang mempercayainya, sehingga orang akan menunda membereskan cucian mereka hingga tahun baru. Kebiasaan ini berasal dari kebiasaan masyarakat Pagan (Paganismus/ Heidentum) dan dipercaya selama berabad-abad dengan berbagai versi.
Mereka mengatakan, pada waktu-waktu ini wanita muda dilarang menjemur cucian, terutama yang berwarna putih. Alasannya, jemuran ini akan menarik perhatian penunggang kuda yang lewat. Mereka bisa saja mengganggu atau menyerang wanita itu.
Menurut versi yang lain, jemuran ini dapat menghalangi jalan para penunggang kuda yang melintas, sehingga menimbulkan amarah dan akan berakibat buruk pada keluarga yang menjemur cucian di luar. Â
Ada juga versi lain yang lebih mengerikan. Mereka menganggap menjemur pakaian antara Natal dan Tahun Baru akan mendatangkan kematian.
Dipercaya bahwa kekuatan gaib seperti hantu, penyihir, dan setan dapat menempel pada cucian, khususnya bahan berwarna putih seperti seprai, taplak meja, karena roh jahat akan menjadikannya sebagai kain pembungkus mayat.
Mencuci pakaian dulu dan sekarang
Jika melihat ke belakang, mencuci pakaian adalah pekerjaan yang menyita cukup banyak waktu dan membutuhkan banyak tenaga. Dulu, pakaian dicuci dengan menggunakan papan cuci, air harus diambil dari sumber mata air.Â
Sejak awal abad ke-20 mesin cuci elektronik baru mulai digunakan oleh masyarakat. Saat ini bahkan hampir semua rumah tangga menggunakan mesin pengering untuk mengeringkan pakaian yang sudah dicuci.
Di Jerman, sebagian keluarga menjemur cucian mereka di luar, tetapi tetapi umumnya hanya dilakukan pada musim panas.
Rauhnächte
Latar belakang takhayul yang dipercaya masyarakat zaman dulu ini berhubungan dengan Rauhnächte yang berjumlah 12 malam, 6 sebelum titik balik matahari musim dingin, dan 6 malam setelahnya.
"Rauhnächte" berasal dari kata "rauh" dan "Nächte".
Kata rauh asalnya dari kata "rûch" dari bahasa Jerman Abad Pertengahan, yang artinya; berbulu, liar (mungkin merujuk pada hewan atau makhluk liar). Kata rûch juga berarti asap (yang berasal dari dupa).
Sedangkan kata "Nacht - Nächte (jamak) artinya malam.
Mitos dan fakta
Menurut mitos yang berasal dari kebiasaan suku bangsa Jermanik dan Celtic, pada Rauhnächte setan melakukan pengrusakan.Â
Faktanya, pada masa Rauhnächte ini suhu udara sangat dingin. Jika pakaian yang baru dicuci dijemur di luar maka cucian akan kaku dan beku.
Relaksasi dan refleksi diri
Di samping alasan itu, Rauhnächte dianggap sebagai malam-malam yang sakral. Pada 12 malam ini adalah waktunya untuk relaksasi,  refleksi diri, melakukan perenungan, melihat yang telah dilakukan dan apa rencana pada tahun yang akan datang.Â
Masa-masa akhir tahun ini baik juga untuk melakukan meditasi, membuat resolusi untuk tahun depan, membersihkan hati dan pikiran dari pengaruh negatif, dan menyelesaikan kewajiban yang masih tertunda.
Selamat menyongsong pergantian tahun!
Hennie Triana Oberst - DE, 29.12.2021
Rujukan: RTLNews
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H