Anak saya tidak merasa ketakutan saat itu. Dia juga belum terlalu mengerti tentang kematian.
Saat bapak mertua saya meninggal di kamar tidurnya akibat serangan jantung (beliau pergi dengan tenang), saya malam itu menginap di rumah mertua. Hanya berdua dengan putri saya, menunggui ibu mertua.
Setelah itu kami sering menginap di sana. Saya sama sekali tidak merasa takut, merinding, atau pernah melihat sesuatu penampakan.
Entahlah, perasaan takut akan makhluk halus dan hantu sepertinya tidak hadir selama saya tinggal di sini (semoga saja tidak pernah ada).
Pengalaman di Bali
Pengalaman lain saat saya masih tinggal di Indonesia. Waktu itu saya bersama dua saudara kandung, dan anak kakak saya yang berusia satu setengah tahun pergi liburan ke Bali.Â
Ponakan saya itu tidak mau masuk ke kamar di hotel. Dia tidak saja menangis ketakutan, tetapi juga menunjuk di pojok kamar dan berkata ada seseorang di sana.
Akhirnya kami minta pihak hotel untuk menukar kamar kami. Setelah berganti kamar, dia merasa tenang, kembali ceria, dan mau memasuki kamar yang baru.
Kejadian yang mirip aat kami pergi berbelanja. Ponakan saya hanya mau memasuki beberapa toko. Ada toko-toko tertentu yang tidak ingin dikunjungi. Ponakan saya menangis ketakutan sambil menutup wajahnya.
Meskipun tidak ada di antara kami yang melihat sesuatu yang aneh, kami harus mengalah. Memang tidak di antara kami yang melihat satu kejanggalan.
Entahlah, apakah anak-anak memang lebih peka merasakan dan melihat makhluk halus. Apa mungkin ada hal lain yang dirasakan anak-anak sehingga membuat mereka takut?