Seorang teman yang bekerja di restoran dengan rata-rata pelanggan expatriat bercerita, ada beberapa orang bule yang sering memberi tip banyak, sehingga ada "cap" pelanggan royal dan pelit.Â
Thailand dan Vietnam
Di kedua negara ini pemberian tip juga bukan hal yang umum. Namun, berbeda jika di tempat wisata, pemberian tip adalah hal yang lumrah.Â
Di Thailand, tip sekitar 10-15 persen biasa diberikan. Tetapi kurang dari 10 Bath (kurang dari Rp 5.000) dianggap sebagai penghinaan. Sedangkan di Vietnam, biaya servis 5-10 persen sudah termasuk dalam harga.Â
Di Jerman, secara umum tip tidak harus diberikan. Lazimnya orang memberi tip berkisar 10 persen. Namun, tanpa tip, atau sekadar membulatkan jumlah harga meskipun hanya beberapa sen tidak menjadi masalah.
Spanyol: Di Negeri Matador ini biasanya tip diberikan secara tunai, 5-10 persen. Memberi tip dengan uang sen dianggap tidak sopan. Oleh sebab itu, gunakan uang koin satu dan dua euro, atau uang kertas.Â
Prancis: Biaya layanan sejumlah 15 persen rata-rata sudah dimasukkan dalam tagihan. Konsumen tidak perlu memberikan tip tambahan, kecuali memang anda sangat puas dan sukarela memberi.
Italia: Di negeri Pizza ini pemberian tip jarang dilakukan. Secara standar, di setruk tagihan tertera sejumlah angka yang dikenal dengan istilah "coperto", jika diterjemahkan artinya "penutup". Ini adalah tarif untuk pengaturan meja dan sajian roti (biasanya dengan olive oil serta pernak-perniknya).
Jika tamu ingin memberi imbalan, dapat dikasih tunai. Di bar dan cafe sering terdapat wadah kecil sebagai tempat tip.
Kroasia: Seperti yang berlaku di kebanyakan negara lain, imbalan untuk pramusaji sekitar 10 persen. Jumlah tertentu tidak ditetapkan secara resmi, tip di bawah 10 persen juga akan diterima dengan senang hati.
Yunani: Kebanyakan karyawan restoran mengharapkan tip uang tunai, sekalipun tagihan dibayar dengan kartu. Besarnya sama seperti di negara lain, sekitar 10 persen.