***
"Duh, macet Sha jam segini ke arah Kuningan." Kutolak tawaran Tasha menikmati masakan Italia di restoran favorit kami. Di perjalanan nanti bisa hilang selera makan gara-gara macet.
"Yaudah, kita makan di bawah aja ya." Sambil mengangguk setuju, ia menyahut. Maksudnya salah satu restoran yang ada di hotel.Â
"Kita ke Mikie's aja ya Sha, makanannya nggak berat. Ntar pasti kita ngemil lagi."Â
"Sip." Sambil mengacungkan jempolnya Tasha menyambut ucapanku. "Eh, ada fashion show lho, malam ini. Cocok untuk kita. Lumayan kan, bisa sambil cuci mata."Â
"Oh ya? Asyik! Pasti banyak cowok keren yang datang. Ah, dandan lagi." Aku menghadap cermin membubuhkan lipgloss sambil memonyongkan bibir. Sengaja menggoda Tasha. Balasannya, dia lemparkan bantal ke punggungku.
***
"Hey, kalian model yang ikut fashion show nanti ya?" Pria bermata biru berdiri dekat kursi cafe di lorong yang kami lewati menuju "Top 10", tempat penyelenggaraan pameran busana malam ini.
Ya ampun, wajahnya mirip seperti Harrison Ford saat muda dulu. Ia tersenyum, manis sekali. Salah tingkah aku dibuatnya.
Seorang pria tampan berwajah khas Persia duduk di kursi yang lain, tersenyum dan menyapa.
"Oh, bukan. Kami hanya penonton." Kami berdua menjawab hampir bersamaan.