Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Adventskalender, Kado Dalam Kalender Penyemangat Anak Menanti Natal

30 November 2020   05:56 Diperbarui: 2 Desember 2020   23:25 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kalender adven berisi coklat - foto: HennieTriana

"Berapa kali lagi tidur?"

Itu pertanyaan paling sering diajukan anak-anak, termasuk putri saya, jika menantikan hari tertentu tiba.

Saya ingat kenangan dulu, ketika masih anak-anak. Melewati bulan Ramadan, setiap hari saya akan mencoret tanggal di kalender jika puasa telah berlalu. Rutinitas yang menyenangkan, coretan di kalender semakin banyak, berarti Idul Fitri semakin dekat.

Anak-anak pasti tidak sabar menanti hari raya dan acara khusus lainnya, tak terkecuali hari Natal yang akan hadir sebentar lagi di bulan Desember.

Saya tidak membahas mengenai Adven dan Natal di tulisan ini, karena ada yang lebih tahu mengenai hari besar ini. Tetapi karena ini berkaitan dengan perayaan Natal, saya sertakan beberapa kalimat pelengkap.

Empat hari Minggu sebelum Natal tiba disebut masa Adven. Berasal dari kata "adventus" dari bahasa Latin yang artinya "kedatangan".

Masyarakat Jerman pada akhir bulan November dan awal Desember mulai terlihat sibuk membuat kue-kue kering. Masa adven adalah waktunya menyiapkan kue-kue untuk hari Natal.

Kesibukan ini tidak hanya terlihat di rumah saja, di Kindergarten (Taman Kanak-kanak) ada juga kegiatan membuat kue bersama antara anak-anak dan pendidiknya.

Kalender adven untuk remaja - foto: HennieTriana
Kalender adven untuk remaja - foto: HennieTriana

Perayaan apapun di Jerman selalu berhubungan dengan anak. Berbagi kebahagiaan dan sukacita kepada anak-anak dari semua budaya dan agama, tanpa kecuali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun