Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Betulkah Hantu Itu Tidak Ada?

26 November 2020   20:18 Diperbarui: 26 November 2020   20:50 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Parapsikologi dapat menjelaskan mengapa orang melihat gerakan yang tidak dapat dijelaskan dari sudut pandangan biasa. Saraf adalah bagian yang mempengaruhinya.

Sel batang pada retina memiliki resolusi jauh lebih rendah dari sel kerucut di penglihatan pusat manusia.

"Jika kita mengira telah melihat gerakan sesuatu, biasanya gerakan itu tidak dapat dijelaskan dalam warna hitam atau putih. Sel batang kita tidak dapat melihat warna apapun," begitu penjelasan Dr. O'Keeffe, kepala Psikologi di Buckinghamshire New University, Inggris.

Otak manusia mencari penjelasan itu, dan penjelasan rasionalnya adalah roh.

Bagaimanapun, penampakan singkat itu membuat tubuh manusia bereaksi, napas yang berat, jantung berdebar kencang dan tubuh yang gemetar. Sebagian orang merasa merinding.

Neurotransmitter di otak manusia yang bertugas menyampaikan informasi ke sel-sel saraf inilah yang bertanggung jawab. Dopamin adalah salah satunya, senyawa kimia yang memiliki peran besar dalam mengendalikan emosi, misalnya kebahagiaan maupun ketakutan.

Jumlah Dopamin di otak manusia berbeda-beda, itu sebabnya ada orang yang menyukai petualangan yang seram, sedangkan sebagian lainnya tidak suka dan merasa ketakutan.

Rasa takut ini bisa juga disebabkan dari pengalaman buruk yang pernah dialami, contohnya menonton film horor, atau berada di rumah kosong yang dianggap berhantu.

"Kombinasi dari Imajinasi dan seberapa kuat kepercayaan akan hantu inilah yang membuat seseorang merasakan kehadiran hantu di sekitarnya." Begitu menurut Dr. O'Keeffe.

Jadi, menurut pendapat saya, karena masyarakat di Jerman tidak percaya hantu, maka rasa takut tidak menghampiri. Seperti yang saya dan teman-teman alami.

Bagaimana menurut anda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun