Beliau kemudian membujuk temannya, Vincent Tan, yang merupakan satu dari orang terkaya di Malaysia untuk menciptakan kota Colmar di Malaysia.
Konon bahan bangunan untuk membuat kota tiruan ini seperti atap sirap dan batu bata khusus diimpor dari Perancis.
Saya belum pernah ke Colmar Tropicale, jadi tidak bisa membandingkan bagaimana suasananya, apakah sama dengan Colmar yang ada di Perancis. Begitu juga dengan Kota Hallstatt tiruan di Tiongkok, juga belum pernah saya kunjungi.
Little Netherland di Amerika
Bangunan ciri khas satu daerah bisa saja berdiri di tempat lain yang jaraknya ribuan kilometer. Di Iowa, ada tempat yang dikenal dengan sebutan Little Netherlands. Tempat ini dibangun oleh 800 imigran dari Belanda, terdapat kincir angin asli seperti dari negara asal mereka. Mereka juga menyelenggarakan festival bunga tulip setiap tahun di tempat ini.
Kagum yang Berlebihan?
Bangunan dan tempat-tempat imitasi ini selain bentuk keterikatan akan daerah asal juga adalah wujud dari rasa kagum.
Bagaimana dengan Huawei. Perusahaan teknologi telekomunikasi multinasional ini, konon membangun pusat penelitian baru di dekat kota Shenzhen. Kota yang menampung 25.000 karyawan ini dibuat berdasarkan inspirasi dua belas kota yang ada di Eropa.
Tepatnya bangunan dan suasana kota dibuat mirip seperti kota Paris, Verona, Freiburg, Granada, dan beberapa kota lainnya, bahkan Kastel Heidelberg juga ada di sini.
Entahlah, apakah jiplakan kota ini rasa kagum yang berlebihan?