Beberapa waktu lalu beberapa teman di Indonesia membagikan foto mereka di media sosial. Foto-foto dengan pemandangan bangunan-bangunan cantik dan menggambarkan suasana di negara Eropa.
Ada juga pemandangan Jepang, mereka bergaya lengkap dengan kimono, pakaian tradisional negeri Sakura. Saya penasaran dan menanyakan, di mana lokasinya. Ternyata semua ada di Indonesia.
Seorang teman yang lain membicarakan fenomena yang terjadi di Indonesia ini. Dia heran dan agak menyayangkan, kenapa tempat wisata Indonesia sekarang ini banyak dibuat meniru model bangunan di luar negeri.
Padahal orang di luar negeri justru menyenangi bentuk bangunan unik dan indah di Indonesia. Seperti bentuk dari krisis kepercayaan diri, begitu pendapatnya.
Sebagian lainnya berpendapat bahwa tempat wisata tiruan ini dibuat untuk memenuhi keinginan orang-orang yang tidak punya kesempatan untuk ke luar negeri. Pemandangan yang mirip, jarak dekat dan ongkos yang jauh lebih murah ini sudah bisa mewujudkan angan-angan mereka bisa berpose di tempat tersebut.Â
Ada benarnya memang pendapat di atas. Tujuan orang berwisata itu beragam, ada yang ingin menikmati suasana tempat tersebut, ada juga yang cuma ingin memiliki foto sedang berada di sana.
Kalau dulunya hanya tersedia dalam bentuk poster sebagai latar belakang di studio foto, sekarang ini sudah nyata ada bentuk fisiknya.Â
Kota Tiruan di Tiongkok
Selama ini kita tahu, yang suka meniru adalah negara Tiongkok. Tiruan yang mereka salin mulai dari pernak-pernik kecil hingga satu kota utuh.Â
Hallstatt, kota kecil di Austria yang sejak tahun 1997 masuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO ini sejak tahun 2012 telah berdiri kota KW-nya di Provinsi Guangdong.
Di dekat kota Shanghai kalau tidak salah ada enam kota tiruan. Contohnya, Little Germany yang terletak Kota Anting atau Thames Town yang ingin menghadirkan suasana ala Inggris, ada juga suasana Swedia di wilayah Luodian.
Hallstatt, Desa Romantis di Austria yang Kewalahan dengan Ulah WisatawanÂ
Sementara itu ada juga little Hannover di Kota Changde, Provinsi Hunan. Pusat perbelanjaan yang merupakan kawasan pejalan kaki yang memiliki panjang 900 meter ini dinamakan Hannover Strasse. Konsep awal yang direncanakan adalah untuk menawarkan produk bermerek dari Jerman dan menarik para pebisnis Jerman.
Colmar di Malaysia
Membangun tiruan satu kota atau tempat dari negara lain memang tidak hanya ada di Tiongkok dan Indonesia saja. Kota cantik Colmar yang berada di wilayah Alsace negara Perancis ini rupanya bisa kita temui di Malaysia.Â
Colmar Tropicale yang dibangun di tengah hutan di Bukit Tinggi - Pahang, Malaysia adalah replika dari kota tua yang indah di negara Perancis. Ide ini berasal dari mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad yang sangat terkesan dengan keindahan dan romantisnya Kota Colmar, setelah perjalanannya ke Eropa.
Beliau kemudian membujuk temannya, Vincent Tan, yang merupakan satu dari orang terkaya di Malaysia untuk menciptakan kota Colmar di Malaysia.
Konon bahan bangunan untuk membuat kota tiruan ini seperti atap sirap dan batu bata khusus diimpor dari Perancis.
Saya belum pernah ke Colmar Tropicale, jadi tidak bisa membandingkan bagaimana suasananya, apakah sama dengan Colmar yang ada di Perancis. Begitu juga dengan Kota Hallstatt tiruan di Tiongkok, juga belum pernah saya kunjungi.
Little Netherland di Amerika
Bangunan ciri khas satu daerah bisa saja berdiri di tempat lain yang jaraknya ribuan kilometer. Di Iowa, ada tempat yang dikenal dengan sebutan Little Netherlands. Tempat ini dibangun oleh 800 imigran dari Belanda, terdapat kincir angin asli seperti dari negara asal mereka. Mereka juga menyelenggarakan festival bunga tulip setiap tahun di tempat ini.
Kagum yang Berlebihan?
Bangunan dan tempat-tempat imitasi ini selain bentuk keterikatan akan daerah asal juga adalah wujud dari rasa kagum.
Bagaimana dengan Huawei. Perusahaan teknologi telekomunikasi multinasional ini, konon membangun pusat penelitian baru di dekat kota Shenzhen. Kota yang menampung 25.000 karyawan ini dibuat berdasarkan inspirasi dua belas kota yang ada di Eropa.
Tepatnya bangunan dan suasana kota dibuat mirip seperti kota Paris, Verona, Freiburg, Granada, dan beberapa kota lainnya, bahkan Kastel Heidelberg juga ada di sini.
Entahlah, apakah jiplakan kota ini rasa kagum yang berlebihan?
-------
Hennie Triana Oberst - DE.12102020
Bacaan:Â welt.de, haz.de
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H