Akhirnya saya pilih saja untuk berjalan kaki. Lokasi rumah kami yang berada di pinggiran kota, lebih tepatnya di desa, cukup mendukung olahraga ringan ini.Â
Selain berjalan kaki, bisa juga ditambah dengan melakukan olahraga dan gerakan ringan lainnya di rumah.
Yang sering saya lakukan adalah, jika sedang membersihkan wajah dan menyikat gigi, saya akan melakukan juga gerakan setengah jongkok (apa ya istilah gerakan ini?).
Penyakit gaya hidup dan manfaat jalan kaki
Kurang gerak bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas dan beberapa lainnya, penyakit yang biasa disebut dengan "penyakit gaya hidup" (Zivilisationskrankheit).
Mengatasi kurang gerak ini tidak harus rutin melakukan olahraga yang berat, berjalan kaki setiap hari sangat disarankan. Berjalan-jalanlah di sekitar rumah, diawali sekitar 30 menit hingga 1 jam, lebih lama lebih baik. Bisa juga ketika melakukan rutinitas lain, jika biasanya menggunakan kendaraan, dapat ganti dengan berjalan kaki.Â
Selain manfaat tersebut, jalan kaki membuat tubuh bugar dan mengurangi sakit punggung, juga akan menghadirkan suasana hati yang lebih gembira.
Berdasarkan studi di Eropa yang diikuti sekitar 334.000 peserta, jalan kaki membuat awet muda dan mengurangi risiko kematian.
Jalan kaki juga bisa menurunkan risiko demensia. Seperti hasil penelitian pada penderita Alzheimer, jenis demensia yang paling umum.
Seorang pasien Alzheimer melaporkan, berkat olahraga berjalan kaki yang teratur, dia berhasil menulis buku meskipun sedang sakit.Â
Semoga kita semua sehat selalu.