Kami memasuki satu toko buku yang juga merupakan toko cenderamata dan museum kecil, di dindingnya terdapat peta lokasi wilayah kekuasaan negara Jerman pada masa lampau, nama-nama jalan tertulis dalam bahasa Jerman.
Katedral Sankt Michael adalah gedung dengan arsitektur gaya Gothic yang dibangun pada tahun 1934. Terlihat banyak sekali wisatawan yang berada di sekitar Katedral ini, tetapi mereka bukan mengantri ingin masuk ke gedung, seperti kami, mereka sedang melakukan pemotretan pre-wedding.
Ada gedung berwarna kuning yang berada di sekitar stasiun kereta api, gedung ini dulunya adalah restoran dengan nama "Restaurant zum Bahnhof", dibangun sekitar tahun 1902-1902.Â
Berada di pusat kota Qingdao memang seperti menyusuri wilayah kecil negeri Jerman. Rumah-rumah yang dibangun dengan gaya khas Jerman, Fachwerkhaus, yaitu bangunan dengan konstruksi rangka balok-balok kayu dengan penyangga yang secara diagonal.
Sebagian bagunan dari Seemannshaus* yang didirikan tahun 1899-1902 ini sangat kental terlihat ciri khas bangunan Jerman.Â
Suasana kota Qingdao saat kami kunjungi sungguh sangat ramai, karena bertepatan dengan masa liburan sekolah di Cina yang berlangsung selama dua bulan. Tetapi walaupun ramai dan temperatur udaranya cukup menyengat, berjalan-jalan di kota ini sangat mengasyikkan.
Sampai ketemu di cerita jalan-jalan berikutnya.
Catatan: *Seemannshaus: seaman house, istilahnya yang biasa dipakai di Indonesia saya tidak tahu.
-------