Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menyusuri Jejak Bangsa Jerman di Qingdao, China

24 Juli 2020   05:30 Diperbarui: 25 Juli 2020   21:46 1788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan kota Qingdao - dok:HennieTriana

Kami memasuki satu toko buku yang juga merupakan toko cenderamata dan museum kecil, di dindingnya terdapat peta lokasi wilayah kekuasaan negara Jerman pada masa lampau, nama-nama jalan tertulis dalam bahasa Jerman.

Restaurant zum Bahnhof - dok: HennieTriana
Restaurant zum Bahnhof - dok: HennieTriana

Katedral Sankt Michael adalah gedung dengan arsitektur gaya Gothic yang dibangun pada tahun 1934. Terlihat banyak sekali wisatawan yang berada di sekitar Katedral ini, tetapi mereka bukan mengantri ingin masuk ke gedung, seperti kami, mereka sedang melakukan pemotretan pre-wedding.

Ada gedung berwarna kuning yang berada di sekitar stasiun kereta api, gedung ini dulunya adalah restoran dengan nama "Restaurant zum Bahnhof", dibangun sekitar tahun 1902-1902. 

Berada di pusat kota Qingdao memang seperti menyusuri wilayah kecil negeri Jerman. Rumah-rumah yang dibangun dengan gaya khas Jerman, Fachwerkhaus, yaitu bangunan dengan konstruksi rangka balok-balok kayu dengan penyangga yang secara diagonal.

Sebagian bagunan dari Seemannshaus* yang didirikan tahun 1899-1902 ini sangat kental terlihat ciri khas bangunan Jerman. 

Seemannshaus Qingdao- dok:HennieTriana
Seemannshaus Qingdao- dok:HennieTriana

Suasana kota Qingdao saat kami kunjungi sungguh sangat ramai, karena bertepatan dengan masa liburan sekolah di Cina yang berlangsung selama dua bulan. Tetapi walaupun ramai dan temperatur udaranya cukup menyengat, berjalan-jalan di kota ini sangat mengasyikkan.

Sampai ketemu di cerita jalan-jalan berikutnya.

Catatan: *Seemannshaus: seaman house, istilahnya yang biasa dipakai di Indonesia saya tidak tahu.

-------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun